Dampak Bahaya Tayangan Kekerasan untuk Anak
- Pixabay/ mojzagrebinfo
VIVA.co.id – Buah hati yang menonton tayangan yang tidak sesuai dengan usianya, akan menimbulkan dampak yang berbahaya. Salah satunya, tayangan yang mengandung unsur kekerasan.
Seperti film Logan, yang baru-baru ini sangat diburu oleh para pecinta film. Logan memiliki unsur kekerasan, yang sebaiknya hanya boleh ditonton oleh orang dewasa dengan usia lebih dari 21 tahun.
Tidak hanya itu, banyak film pahlawan super lainnya, yang sebenarnya mengandung unsur kekerasan. Lalu, bagaimana dampaknya, jika anak terus-menerus terpapar film berbau kekerasan?
"Dengan melihat banyak adegan kekerasan, rasa takut bisa melingkupi anak. Atau, yang berbahaya, anak menjadi berpikir bahwa kekerasan itu adalah hal yang biasa," ujar Psikolog Ajeng Raviando, Psi, kepada VIVA.co.id.
Sehingga, lanjut Ajeng, rasa empati anak bisa menurun saat melihat perilaku kekerasan di sekitarnya. Bahkan, anak juga bisa melakukan aksi kekerasan, karena merasa kekerasan bukan hal yang buruk untuk dilakukan.
"Anak jadi berpikir, kalau kekerasan itu boleh saja dilakukan. Padahal, kan itu tidak boleh. Makanya, tontonan anak harus sesuai usianya," terang Ajeng menegaskan.
Selain itu, usai menonton tayangan kekerasan, anak bisa memiliki banyak pertanyaan terkait adegan kekerasan tersebut. Bukan tidak mungkin, anak menjadi sulit memilah aktivitas baik dan buruk untuk dilakukannya sehari-hari.
"Kalau terbiasa lihat kekerasan, anak bisa bingung membedakan mana dunia nyata dan bukan. Dia jadi enggak bisa memilah," jelas Ajeng. (asp)