Membaca Pola Pikir Anak Usia Dini, Optimalkan Keterampilan

Ibu dan anak.
Sumber :
  • pixabay/publicdomainpictures

VIVA.co.id – Tidak ada sekolah untuk menjadi orangtua, tidak ada juga rumusan menjadi orangtua sempurna. Dalam hal ini mungkin kita bisa meminjam istilah yang sering digunakan, learning by doing, begitulah yang umumnya dilakukan para orangtua.

Berkaca dari Kasus Bunga Zainal, OJK Ungkap 6 Ciri-Ciri Investasi Bodong

Meski tidak ada rumusan tepat, bukan berarti sebagai orangtua bisa memperlakukan anak sesuka hati. Memanjakan secara berlebih, atau justru membentak-bentak anak, karena merasa mereka hanya menjadi beban.

Memiliki anak usia satu hingga enam tahun, ternyata ada cara sendiri untuk membantu mereka agar bisa mengembangkan dirinya secara maksimal dalam lingkungan sosial. Hal tersebut disampaikan oleh Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, M.Psi, Psi, dalam acara Dunia Sahabat SGM Eksplor, di Jakarta, 24 Februari 2017.

6 Instrumen Investasi Terbaik untuk Siapkan Dana Pendidikan Anak

"Ingin anak terampil bergaul, ajarkan keterampilan sosial, berteman dan bekerja sama. Peduli pada yang sakit dan kekurangan, bisa marah tanpa mengganggu orang lain, sabar menunggu atau antre, dan ikuti aturan," ujarnya.

Anna juga menguraikan bagaimana cara membantu anak berdasarkan usianya. Ia mengatakan untuk anak usia satu sampai tiga tahun, orang tua harus sensitif pada kebutuhan anak, ajari bicara dan ungkapkan pikiran, ajak anak perbanyak bertemu anak seusianya.

Wujudkan Impiannya, Ria Ricis Berhasil Dirikan Sekolah Islam Anak Bersama Oki Setiana Dewi

“Kalau anak tidak mau, jangan paksa untuk bergaul, tapi tunjukkan bahwa bergaul adalah sesuatu yang menyenangkan, ajak anak mengamati orang lain, tegas bila anak memukul orang lain. Karena kadang anak usia 1 sampai 3 tahun masih senang memukul karena mencontoh. Padahal, si anak hanya sekadar marah dan ingin melampiaskan marahnya,” ungkapnya.

Sedangkan untuk anak usia 4 hingga 6 tahun, ada beberapa hak yang harus diperhatikan dalam mengasah keterampilan sosialnya.

"Beri banyak kesempatan bermain dengan teman seusianya, kemudian beri petunjuk cara selesaikan pertengkaran," ujarnya.

Selain itu, Anna menambahkan bahwa pada usia ini (4-6 tahun) biarkan dia mencoba sendiri.

"Buat drama-dramaan di rumah untuk mengajari anak etika dan cara bergaul, ajari anak mengantre, bergiliran, berbagi dan bertukar. Ajak teman main ke rumah, atau anak main ke rumah teman, tegas terhadap kekerasan dalam bermain, seperti memukul, mengajak menjauhi teman," jelasnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya