Calon Ayah Juga Berisiko Kena Sindrom Baby Blues

Ilustrasi pria mengasuh anak.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Selama ini, kondisi baby blues atau depresi pasca melahirkan diketahui banyak terjadi pada ibu. Tapi sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa calon ayah juga harus menjalani skrining untuk memeriksa potensi depresi, setelah sebelumnya penelitian ini menyebutkan bahwa banyak pria yang juga menderita depresi pasca sang istri melahirkan.

Para peneliti menemukan 23 dari setiap 1.000 calon ayah mengalami tekanan batin dalam tiga bulan terakhir kehamilan pasangan mereka. Sementara itu 43 dari 1.000 melaporkan perasaan yang sama sembilan bulan setelah melahirkan. Anak yang lahir dari ayah dengan depresi lebih mungkin menderita masalah emosional dan perilaku.

Laki-laki lebih mungkin mengalami depresi setelah melahirkan jika mereka absen berhubungan intim dengan istrinya. Selain itu, faktor yang meningkatkan risiko depresi prenatal termasuk tingkat stres yang tinggi atau kesehatan yang buruk.

Dalam satu tahun, ada sekitar 700 ribu kelahiran di Inggris, yang berarti sekitar 16.000 orang mungkin menderita depresi prenatal, dan 30.000 dari postnatal.

Akademisi dari Universitas Auckland, Selandia Baru, menanyai 3.523 orang berusia sekitar 16-63 tahun untuk penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry, seperti yang dikutip The Sun.

Baik ibu hamil ataupun calon ayah mengalami perubahan kadar hormon dan struktur otak tapi perempuan lebih mungkin untuk menderita depresi. Dr Lisa Underwood, pemimpin penelitian ini mengatakan bahwa depresi antenatal dan postnatal diketahui umum terjadi perempuan terkait dengan anak-anak mereka.

"Ada sedikit bukti gejala depresi antara laki-laki selama periode prenatal. Hanya saja pengaruh depresi ayah terhadap anak relatif baru dan  telah diakui penting untuk perkembangan psikososial dan kognitif adaptif.

Dia menegaskan  bahwa depresi ayah dapat memiliki efek langsung atau tidak langsung pada anak-anak, untuk itu penting untuk mengenali dan mengobati jika terlihat gejala sejak awal.

Hati-hati! Ini Dia Dampak Aborsi untuk Kesehatan Tubuh

"Langkah pertama dalam melakukan yang bisa dibilang meningkatkan kesadaran di kalangan ayah tentang risiko meningkat. Skrining perlu ditargetkan pada semua ayah.

Dia melanjutkan, membahas risiko depresi dengan ibu hamil dan ayah akan memberikan informasi tentang cara untuk mencari bantuan dan dukungan sosial harus salah satu dari mereka mengembangkan gejala.

Gara-gara Ini, Rizky Billar Ngaku Kaget Saat Tahu Lesti Kejora Hamil Anak Kedua

Abigail Wood, dari National Childbirth Trust, mengatakan, banyak pengalaman ayah baru yang mengalami peningkatan stres dan kecemasan sebelum dan setelah kelahiran bayi mereka, beberapa akan menderita depresi antenatal dan postnatal.

"Jika ada ayah khawatir tentang kesehatan mental mereka sangat penting bahwa mereka tahu mereka tidak sendirian, bantuan luar sana dan mereka harus berbicara dengan dokter mereka atau spesialis kesehatan mental,” kata Abigail. (ren)

Biaya Periksa Kehamilan Tembus Rp35 Juta, Mpok Alpa Bersyukur Semua Proses Ditanggung Raffi Ahmad
Ilustrasi alat kontrasepsi.

Sudah Pasang KB Masih Kebobolan? Dokter Ungkap Penyebabnya

Salah satu hal yang bisa dilakukan dalam perencanaan kehamilan adalah dengan menggunakan KB. KB atau alat kontrasepsi saat ini sudah beragam jenisnya.

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2024