Alasan Mengapa Orangtua Bolehkan Anak Bermain Minecraft
- Minecraft
VIVA.co.id – Sudah pernah mencoba Minecraft? Ya, permainan yang terdapat di berbagai sarana, mulai dari konsol Xbox360 sampai ponsel pintar tersebut, menjadi sesuatu yang digandrungi segala umat, khususnya anak-anak dan remaja, dari sekitar lima tahun ke belakang.
Melalui tampilan layar orang pertama, Minecraft menaruh genre sand-box, di mana pemain dapat menjelajahi dunia sebebasnya dan melakukan modifikasi tiada batas. Apa yang harus dilakukan selama permainan berlangsung? Sederhana saja: bertahan hidup.
Pemain harus bertahan atas segala hal, mulai dari hidup dengan mencari makan hingga gangguan makhluk, serta binatang buas. Yang lebih unik lagi, pemain dapat berkreasi membangun rumahnya dengan bentuk apapun sesuka hati.
Bermain Minecraft seolah menjadi gaya hidup masa kini, khususnya generasi muda. Beberapa sumber, bahkan menganjurkan, agar permainan ini diterapkan oleh orangtua kepada anak, misalnya.
Dilansir dari dummiesis.com, terdapat sejumlah alasan mengapa para orangtua mesti menganjurkan sang anak untuk bermain Minecraft. Contohnya, agar anak mampu berpikir lebih kreatif, strategis. Harganya pun murah, tak harus dimainkan dengan gadget, atau konsol canggih, serta sebagai sarana mengekspresikan diri.
Belakangan, game indie yang diciptakan Markus Persson ini dibeli oleh Microsoft pada 2014 silam. Mengutip dari ITpro.co.uk, bahkan kerajaan sistem operasi raksasa ciptaan Bill Gates itu sampai inisiatif membuat sebuah program pembelajaran bermain Minecraft, yang nantinya bisa dipakai oleh guru-guru saat mengajar.
Terlepas dari keunggulan Minecraft, ada pula studi yang bilang kalau bermain game ini tak ubahnya memberikan apa-apa buat diri sang pemain. Hanya sebatas mengatasi kebosanan saja, tak lebih dari itu, bahkan ada dampak buruknya juga.
Jadi, sudah berapa lama Anda menghabiskan waktu untuk bermain Minecraft? Keseruan apa yang didapat dari game tersebut? (asp)