Suasana Hati Ayah Pengaruhi Kesehatan Mental Anak

Ilustrasi didikan seorang ayah.
Sumber :

VIVA.co.id – Selama ini, ibu selalu menjadi fokus utama ketika berkaitan dengan kondisi kesehatan anak. Perasaan ibu akan memengaruhi perasaan anak. Selain itu, ibu juga harus menjaga suasana menyenangkan bagi anak di rumah.

Tinggalkan Jabatan Manajer, Alasan Wanita Ini Rawat Ayahnya Bikin Haru

Tapi sekarang, hal itu bukan lagi tanggung jawab ibu seorang. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Michigan State University yang diterbitkan di jurnal Early Childhood Research Quarterly dan Infant and Child Development, ada keterkaitan erat antara suasana hati ayah dengan kesehatan mental dan perkembangan anak, baik mental maupun prilaku.

Dilansir laman Parents, penelitian ini melihat pada 730 keluarga, sebagian besar berpenghasilan rendah, dan gaya pengasuhan yang berhubungan dengan stres. Dengan menggunakan kuesioner, peneliti meminta partisipan menilai pernyataan seperti, "Saya merasa terjebak dengan tanggung jawab saya sebagai orangtua", atau, "Terkadang saya merasa anak saya tidak menyukai saya".

Bunuh Suami serta Anak Tiri, Aulia dan Anaknya Divonis Hukuman Mati

Para peneliti kemudian menilai bahwa ketika para ayah sangat merasa stres dan menunjukkan gejala depresi, perkembangan bahasa anak-anak balita akan terpengaruh secara besar.

Khususnya, anak-anak akan memiliki keterampilan bahasa yang buruk di usia tiga tahun. Meskipun kedua jenis kelamin menunjukkan yang sama-sama rendah dalam tes kognitif.

Dua Eksekutor Pembunuhan Ayah dan Anak Divonis Penjara Seumur Hidup

Menariknya, pengasuhan ayah yang membuat stres dan kesehatan mental lebih berpengaruh pada perkembangan bahasa anak perempuan dibanding anak laki-laki. Walaupun pengaruh positif ibu juga ikut dilibatkan, suasana hati ayah tetap memberikan pengaruh besar.

Penelitian ini juga menemukan bahwa kesehatan mental ayah dan ibu secara keseluruhan memiliki pengaruh signifikan yang sama pada masalah prilaku pada anak-anak balita. Menariknya, rasa depresi ayah selama masa balita anak lebih banyak berpengaruh pada keterampilan sosial anak saat mereka dewasa.

"Gagasan ini muncul dari penelitian lalu bahwa ayah tidak memiliki pengaruh langsung pada anak-anak mereka, bahwa ayah hanya menciptakan bentuk dari rumah tangga dan hanya ibu yang memengaruhi perkembangan anak. Tapi di sini kami menunjukkan bahwa ayah benar-benar memiliki pengaruh langsung pada anak, baik jangka pendek maupun panjang," ujar peneliti utama Claire Vallotton, Ph.D.

Meski demikian, para peneliti juga mencatat bahwa ayah yang mengalami lebih banyak stres tidak selalu menjadi penyebab masalah perkembangan kognitif dan prilaku anak. Hal ini terbukti dengan banyaknya ayah di era modern yang banyak meluangkan waktu untuk anak dan mengambil peran besar dalam tanggung jawab pengasuhan.

Pesan yang bisa diambil dari temuan ini untuk para ayah, menurut peneliti Tamesha Harewood, Ph.D., adalah Anda adalah sosok yang penting bagi anak, jadi jaga dengan baik diri Anda. Ayah tidak boleh merasa kurang 'jantan' hanya karena meminta pertolongan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya