Bun Jangan Dimarahi, Ternyata Otak Anak Bisa Serap Sesuatu yang Baru Jika Dalam Kondisi Senang

Ilustrasi Anak Senang Bermain
Sumber :
  • freepik.com/jcomp

Jakarta, VIVA – Peran orangtua dan keluarga sangat penting dalam pembentukan karakter anak di masa depan. Oleh karena itu, melibatkan orangtua saat anak bermain juga tidak kalah penting untuk mempererat hubungan orangtua dan anak.

Dampak Medis hingga Psikologis Terjadi pada Anak dengan Bibir Sumbing, Harus Segera Ditangani!

Riza Arief Rahman, VP-Head of Marketing FKS Food Sejahtera mengatakan, dengan gaya parenting berpetualang atau mengajak anak bermain, orangtua bisa tumbuh bersama anak. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

“Tidak hanya anaknya yang tumbuh, tapi orangtua juga ikut tumbuh menjadi pribadi yang lebih memahami anak dan menjadi orangtua yang lebih baik tentunya,” ujar Riza dalam keterangannya, dikutip Jumat 21 Maret 2025. 

Terpopuler: Rieke Diah Pitaloka Minta Maaf, Anak Mat Solar Ungkap Penyesalan

Michael Ruly, Founder Youreka Kids Farm menambahkan, arena bermain biasanya dapat memberi ruang interaktif bagi anak dan keluarga untuk bereksplorasi, bereksperimen dan belajar hal-hal baru dengan cara yang menyenangkan. 

Potret Kedekatan Irish Bella dengan Anak Haldy Sabri, Ternyata Umurnya Gak Beda Jauh

“Di sini (Youreka) kita memang pendekatannya lebih ke arah permainan yang sensorik dan motorik. Ternyata perkembangan sensorik dan motorik itu pada ujungnya saat anak-anak sudah besar akan membentuk karakter mereka. Harapannya, semangat petualangan yang tercipta di sini dapat terus berkembang dan menjadi bekal positif bagi anak-anak sampai di luar bulan Ramadan,” tambah Michael.

Damar Wahyu Wijayanti, Certified Positive Discipline Parent Educator memaparkan, kegiatan anak-anak yang dibungkus dalam bentuk yang menyenangkan seperti adventure sangat bermanfaat dan bisa diserap dengan mudah oleh anak-anak. Karena dari segi perkembangan anak, tambah Damar, otak anak-anak sangat bisa menyerap sesuatu yang baru jika mereka dalam kondisi yang senang.

“Jadi kalau misalnya tegang, merasa tidak aman atau merasa terancam, seperti misalnya diberi pelajaran tapi terlalu serius, hasilnya tidak akan sebagus kalau anak belajar dalam situasi yang relaks dan menyenangkan. Contohnya adalah belajar tentang sesuatu lewat permainan. Jadi itulah mengapa di dunia parenting dan pendidikan anak ada istilah bahwa pekerjaan anak adalah bermain,” ujarnya.

Damar juga memaparkan tentang pentingnya menumbuhkan nilai-nilai dasar bagi anak-anak terutama saat bulan Ramadan seperti kepedulian (compassion), dapat diandalkan (integrity), keberanian (courage), ketangguhan (resilience) dan kreatifitas (creativity). 

“Nilai-nilai dasar itu tidak hanya untuk membentuk kebiasaan baik bagi anak, namun juga akan membekali mereka dengan keterampilan jangka panjang dalam menghadapi kehidupan di masa depan.

Taro sendiri menghadirkan program Taro Hunt Ramadan (THR): Petualangan Berburu Kebaikan. Taro menggelar Taro Rangers Family Adventure dengan mengundang semua kalangan mulai dari anak-anak, para orangtua serta puluhan anak yatim piatu. Ratusan anak bermain dan belajar sambil bertualang bersama melalui kegiatan experiential learning di wahana bermain Youreka Kuningan City, Jakarta Selatan.

Bertepatan dengan bulan Ramadan ini, Taro juga mengajak keluarga Indonesia untuk menanamkan salah satu nilai dasar budi pekerti yang baik kepada anak-anak dan suatu saat akan membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari, yaitu kepedulian (compassion). Karena itulah puluhan anak-anak yatim turut diundang untuk ikut merasakan kegembiraan sekaligus bermain sambil belajar dan berpetualang di wahana bermain Youreka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya