Psikolog Ungkap Manfaat Membatasi Medsos untuk Kesehatan Mental dan Tumbuh Kembang Anak
- Pexels/Ron Lach
Jakarta, VIVA – Pemerintah berencana membuat aturan baru mengenai pembatasan penggunaan media sosial untuk anak-anak. Hal ini diungkap oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto awal pekan ini, Senin 13 Januari 2025.
"Pemerintah akan mengeluarkan aturan terlebih dahulu sambil kemudian (menunggu) kajian terkait perlindungan anak yang lebih kuat," kata Meutya Hafid.
Dirinya menjelaskan bahwa aturan terkait pembatasan usia pengguna media sosial adalah untuk melindungi anak-anak di ruang digital. Pembatasan penggunaan media sosial ternyata sudah diterapkan di beberapa negara, salah satunya adalah Australia.
Negara Kanguru itu telah mengeluarkan aturan untuk membatasi anak-anak di bawah usia 16 tahun untuk menggunakan platfrom media sosial seperti TikTok, Instagram, Facebook, Snapchat dan lainnya. Bahkan pemerintah setempat juga telah mengeluarkan sanksi bagi perusahaan yang melanggar berupa denda hingga Rp 500an miliar.
Pandangan Psikolog Anak terkait pembatasan penggunaan media sosial
Psikolog anak dan keluarga, Astrid Wen mendukung keputusan pemerintah yang akan membuat aturan baru terkait pembatasan penggunaan media sosial untuk anak-anak.Â
"Sepertinya akan baik jika pemerintah mengeluarkan aturan penggunaan media sosial (medsos) bagi anak, selain dapat meningkatkan awareness bijak menggunakan medsos, menjadi edukasi juga bagi orang tua kenapa pembatasan medsos perlu dibatasi," kata dia saat dihubungi VIVA.co.id, Kamis malam 16 Januari 2025.
Lebih lanjut diungkap Astrid dengan adanya pembatasan penggunaan media sosial bagi anak dengan edukasi dan aturan yang tepat sesuai perkembangan anak ternyata berdampak baik untuk kesehatan mental anak. Disebutkan Astrid beberapa dampak positif dengan adanya pembatasan penggunaan media sosial bagi anak, ternyata akan membantu kemampuan regulasi diri anak.
"Anak belajar untuk mengenali kapan-kapan saja medsos dapat digunakan dan bagaimana penggunaannya, karena kemampuan regulasi diri meningkat, kondisi kesehatan mental juga membaik," ujar dia.
Tak hanya itu saja, dengan adanya aturan pembatasan penggunaan media sosial yang tengah dikaji pemerintah juga berdampak pada hubungan orang tua dan anak. Diungkap Wendy, saat adanya pembatasan penggunaan media sosial orang tua dan anak ditantang untuk mencari kegiatan lain yang lebih banyak menggunakan pergerakan tubuh dan kreativitas dalam dunia nyata.Â
"Bonding orang tua dan anak di usia awal anak menjadi meningkat frekuensinya dan diharapkan bonding yang tercipta adalah positif sehingga mampu menguatkan kecerdasan emosi dan sosial anak," ujar dia.