Ini Cara Menciptakan Liburan Sekolah yang Bermanfaat Sekaligus Seru Bagi Anak Remaja

Ilustrasi Orang tua dan anak
Sumber :
  • freepik.com/senivpetro

Jakarta, VIVA – Musim liburan akhir tahun merupakan momen yang dinanti baik oleh para remaja maupunorang tua untuk dapat menghabiskan waktu bersama dengan beragam kegiatan. Namun, waktu luang yang melimpah sering kali menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi orang tua dalammenjaga keseimbangan aktivitas digital anak remaja mereka. 

Cemburu Buat Pria di Sukabumi Siram Air Keras ke Istri dan Anak

Dengan akses mudah ke perangkat digital, remaja cenderung menghabiskan waktu bermain game, menjelajahi media sosial, atau mencari hiburan daring. Untuk itu, peran orang tua sangat penting dalam memastikan keseimbangan kehidupan digital remajanya selama masa liburan. Scroll lebih lanjut ya.

Psikolog keluarga dan anak, Samanta Elesener mengungkap ada beberapa trik dan tips-tips menarik yang dapat membantu menciptakan liburan sekolah yang bermanfaat sekaligus seru bagi anak remaja. Apa saja? Berikut ini rangkumannya seperti dalam acara school roadshow bertajuk Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok bersama SEJIWA Foundation.

Nilai-nilai Kesetaraan Gender Terwujud dalam Perayaan Hari Ibu

1. Buat Jadwal Kegiatan yang Seimbang

Pengunjung Monas Diprediksi Terus Meningkat Jelang Malam Tahun Baru 2025

Belakangan ini, muncul istilah "brain rot" yang diartikan sebagai pembusukan otak karena terlalu banyak dan terlalu lama mengkonsumsi konten digital yang tidak berkualitas. Untuk menghindari hal ini, pembatasan waktu layar yang sehat menjadi sangat penting. 

"Gadget memang memudahkan dan dapat menghibur anak remaja dengan berbagai konten yang tersedia, membuat anak tidak mudah bosan. Namun, perkembangan anak yang optimal secara emosional, sosial, dan fisik memerlukan perhatian pada keseimbangan waktu dalam mengakses platform daring. Bila tidak dikelola dengan seimbang, maka daya konsentrasi anak dapat menurun,keterampilan belajarnya terhambat, keterampilan sosialnya tidak terlatih dengan optimal, dan risiko kecemasan serta depresi pun meningkat,” ungkap Samanta.

Selama liburan, orang tua tetap perlu mengajak anak remajanya untuk menyusun jadwal kegiatan yang seimbang antara kegiatan di dunia maya maupun di dunia nyata. Misalnya pada platform TikTok, terdapat kebijakan batas waktu layar maksimal 60menit untuk pengguna di bawah 18 tahun. Ini bisa menjadi patokan bagi orang tua untuk menerapkan pengaturan waktu layar yang sesuai bagi anak remajanya. 

"Dengan jadwal yang teratur, mereka dapat lebih mudah mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang seimbang,” lanjut Samanta.

2. Pantau Kegiatan Digital Anak Remaja dengan Gentle Parenting

Ilustrasi Anak Kecanduan Gadget

Photo :
  • Freepik

Pola asuh gentle parenting dapat membantu orang tua mendukung perkembangan kecerdasan emosional anak sekaligus membangun rasa percaya diri dan ketahanan mereka.

"Pola asuh ini menekankan pentingnya mendengarkan secara aktif, menjaga komunikasi yang terbuka, serta membangun rasa saling percaya, termasuk tentang kegiatan digital anak remajanya. Untuk itu, orang tua tetap perlu melakukan pemantauan, tanpa terlalu mengontrol. Pendampingan yang hangat dan suportif mendorong anak untuk terbuka tentang pengalaman mereka di dunia maya," kata Samanta.

Dalam penggunaan media sosial, orang tua bisa memanfaatkan berbagai fitur keamanan yang memungkinkan orang tua untuk memantau dan mengelola aktivitas anak di platform, termasuk mengatur batas waktu penggunaan, membatasi konten, dan mengelola privasi. 

“Orang tua dapat menggunakan momen ini untuk berdialog, memberikan edukasi tentang etika digital, dan membantu anak menghadapi tantangan online dengan lebih percaya diri," kata Samanta menekankan 

3. Bangun Bonding dengan Anak Remaja

ilustrasi ibu dan anak karaoke

Photo :
  • freepik.com/freepik

Memanfaatkan waktu liburan untuk membangun koneksi emosional dengan anak remaja dapat menciptakan hubungan yang lebih hangat dan mendalam. Samanta menjelaskan, orang tua yang aktif berinteraksi dengan anak, menyediakan waktu khusus bermain setidaknya 20 menit sehari, dapat membuat anak merasa lebih hangat dan diperhatikan. 

"Anak bukan saja butuh bermain untuk mengembangkan keterampilan sosialnya, melainkan juga membutuhkan kehadiran dan perhatian kasih sayang orang tua secara konsisten sehingga anak merasa lebih aman dan percaya diri," ujar Samanta.

Di sini , orang tua bisa memanfaatkan platform digital seperti TikTok untuk mendapatkan inspirasi seputar kegiatan bersama keluarga, seperti memasak bersama membuat vlog, atau mencoba tantangan kreatif. Anak remaja pun bisa sekaligus dilatih untuk mengambil peran dan tanggung jawab, misalnya dengan membuat mini vlog saat liburan, atau menjadi kameramen. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga melatih kreativitas mereka sekaligus mempererat momen bersama dengan keluarga.

Liburan akhir tahun adalah momen yang tepat untuk menciptakan kebiasaan digital yang sehat bagi anak remaja. Dengan memanfaatkan waktu ini, orang tua dapat berperan aktif dalam membangun rutinitas digital yang seimbang, memperkuat hubungan emosional dengan anak remajanya, sekaligus mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat. Pendekatan ini tidak hanya membantu anak remaja mereka dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, tetapi juga memastikan mereka tetap terlindungi dari risiko dunia digital.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya