Penting, 3 Trik Mengatur Aktivitas Gadget Remaja Saat Musim Liburan
- Pexels
Jakarta, VIVA – Kecanduan gadget pada anak memang menjadi masalah yang meresahkan bagi orang tua. Hal ini dapat berakibat buruk pada tumbuh kembang dan emosional anak.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mencari solusi untuk mengatasi kecanduan gadget pada anak. Anak-anak yang kecanduan perangkat elektronik akan menghabiskan banyak waktu di layar komputer, TV, ponsel, atau tablet.
Mereka akan mengabaikan hal-hal yang mereka lakukan di sekitarnya, seperti bermain dengan teman atau belajar, bahkan sampai mereka lupa waktu makan. Anak akan lebih senang sendiri daripada berkumpul dengan teman-temannya.
Dan momen liburan akhir tahun pun selayaknya menjadi masa yang dinantikan baik oleh para remaja maupun orang tua untuk dapat menghabiskan waktu bersama dengan beragam kegiatan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Maka, peran orang tua sangat penting dalam memastikan keseimbangan kehidupan digital remajanya selama masa liburan. Sebagai platform digital, TikTok berkomitmen untuk melindungi penggunanya, termasuk para remaja, sekaligus mendorong penggunaan platform digital yang lebih bijak.
Dengan akses mudah ke perangkat digital, remaja cenderung menghabiskan waktu bermain game, menjelajahi media sosial, atau mencari hiburan daring.
Berikut tips-tips menarik yang dapat membantu menciptakan liburan sekolah yang bermanfaat sekaligus seru bagi anak remaja, seperti yang dilansir laman tvOnenews:
1. Buat Jadwal Kegiatan yang Seimbang
Belakangan ini, muncul istilah "brain rot" yang diartikan sebagai pembusukan otak karena terlalu banyak dan terlalu lama mengkonsumsi konten digital yang tidak berkualitas.
Untuk menghindari hal ini, pembatasan waktu layar yang sehat menjadi sangat penting.
Selama liburan, orang tua tetap perlu mengajak anak remajanya untuk menyusun jadwal kegiatan yang seimbang antara kegiatan di dunia maya maupun di dunia nyata.
Di TikTok, terdapat kebijakan batas waktu layar maksimal 60 menit untuk pengguna di bawah 18 tahun. Hal ini bisa menjadi patokan bagi orang tua untuk menerapkan pengaturan waktu layar yang sesuai bagi anak remajanya.
2. Pantau Kegiatan Digital Anak Remaja dengan Gentle Parenting
Pola asuh gentle parenting dapat membantu orang tua mendukung perkembangan kecerdasan emosional anak sekaligus membangun rasa percaya diri dan ketahanan mereka.
Pola asuh ini menekankan pentingnya mendengarkan secara aktif, menjaga komunikasi yang terbuka, serta membangun rasa saling percaya, termasuk tentang kegiatan digital anak remajanya.
Untuk itu, orang tua tetap perlu melakukan pemantauan, tanpa terlalu mengontrol. Pendampingan yang hangat dan suportif mendorong anak untuk terbuka tentang pengalaman mereka di dunia maya.
Orang tua pun bisa memanfaatkan fitur keamanan Pelibatan Keluarga di TikTok, yang memungkinkan orang tua untuk memantau dan mengelola aktivitas anak di platform, termasuk mengatur batas waktu penggunaan, membatasi konten dan mengelola privasi.
Orang tua dapat menggunakan momen ini untuk berdialog, memberikan edukasi tentang etika digital, dan membantu anak menghadapi tantangan online dengan lebih percaya diri.
3. Bangun Bonding dengan Anak Remaja
Memanfaatkan waktu liburan untuk membangun koneksi emosional dengan anak remaja dapat menciptakan hubungan yang lebih hangat dan mendalam.
Orang tua yang aktif berinteraksi dengan anak, menyediakan waktu khusus bermain setidaknya 20 menit sehari, dapat membuat anak merasa lebih hangat dan diperhatikan.
Anak bukan saja butuh bermain untuk mengembangkan keterampilan sosialnya, melainkan juga membutuhkan kehadiran dan perhatian kasih sayang orang tua secara konsisten sehingga anak merasa lebih aman dan percaya diri.
Di sini, orang tua bisa memanfaatkan platform digital seperti TikTok untuk mendapatkan inspirasi seputar kegiatan bersama keluarga, seperti memasak bersama, membuat vlog, atau mencoba tantangan kreatif.
Anak remaja pun bisa sekaligus dilatih untuk mengambil peran dan tanggung jawab, misalnya dengan membuat mini vlog saat liburan, atau menjadi kameramen. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan tetapi juga melatih kreativitas mereka sekaligus mempererat momen bersama dengan keluarga.
Liburan akhir tahun adalah momen yang tepat untuk menciptakan kebiasaan digital yang sehat bagi anak remaja.
Dengan memanfaatkan waktu ini, orang tua dapat berperan aktif dalam membangun rutinitas digital yang seimbang, memperkuat hubungan emosional dengan anak remajanya, sekaligus mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivitas yang bermanfaat.
Pendekatan ini tidak hanya membantu anak remaja mereka dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, tetapi juga memastikan mereka tetap terlindungi dari risiko dunia digital.