Masih Banyak Gizi Buruk hingga Stunting, Banyak Orang Anggap Makan Bergizi Mahal
- VIVA
Jakarta, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis diketahui tengah dalam proses uji coba. Nantinya program ini akan mulai diterapkan pada 2 Januari 2025. Untuk tahap awal, program ini akan menyasar sekitar 15 hingga 20 juta di 82 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dr. Murzaini dari Badan Gizi Nasional mengungkap bahwa alasan pelaksanaan program makan gratis bergizi ini lantaran adalah masalah gizi buruk dan stunting yang ada di Indonesia. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Alasannya masalah mendasar adalah 1 dari 4 anak alami gizi buruk. Kalau bicara stunting 1 dari 5 orang anak mengalami stunting, data terbaru dari Kemenkes tahun 2023," kata dia dalam acara kegiatan Pengenalan Pendidikan Karakter Berbasis Gastronomi Indonesia oleh Indonesian Gastronomy Community di Jakarta Selatan, Sabtu 14 Desember 2024.
Dia melanjutkan bahwa pemerintah sendiri ingin mencegah angka stunting di Indonesia. Dia menyebut bahwa stunting yang terjadi sejak puluhan tahun lalu di Indonesia ternyata memberikan kerugian hingga triliunan rupiah.
"Kita sebenarnya sudah rugi triliunan karena adanya stunting selama puluhan tahun. Ini yang ingin kita cegah ke depannya, karena kita punya cita-cita mulia yaitu Indonesia Emas tahun 2045," sambungnya.
Sementara itu, angka stunting, gizi buruk yang masih tinggi di Indonesia lantaran dipengaruhi oleh mindset dan perilaku masyarakat di tanah.
Berdasarkan penelitian masih banyak masyarakat yang menilai untuk makan makanan bergizi demi mencegah terjadinya stunting dan gizi buruk mahal.
"Kenapa masih banyak angka stunting? gizi buruk, ternyata menurut hasil penelitian penyebabnya adalah perilaku. Ini tantangan kita merubah mindest dan perilaku. Makan bergizi tidak harus mahal selama ini mindsetnya makanan bergizi itu mahal," kata dia.
Padahal kata dia makanan bergizi itu bisa berasal dari sumber pangan lokal yang mengandung gizi luar biasa.
Seperti makanan sesuai dengan tradisi masyakarat Indonesia itu banyak sekali, harganya murah, harganya terjangkau dan gizinya baik sekali.
Di sisi lain dia juga menyebut bahwa untuk mencegah stunting sendiri bisa dilakukan sejak di 1000 hari pertama kehidupan. Atau bahkan jauh sebelum menikah.
"Kuncinya ada di 1000 hari kehidupan, dari kehamilan sampai 2 tahun. Kenapa 1000 hari pertama kehidupan, karena otak manusia dibentuk selama 1000 hari pertama kehidupan masa seorang depan anak ditentukan di 1000 hari pertama kehidupan, otaknya sudah terbentuk sempurna ketika memasuki usia 1000 hari kehidupan. Kalau bicara mencetak generasi emas kita mulai dari masa kehamilan, kalau perlu dari calon pengantin, calon pengantin harus sehat," jelas dia.