Kenali Kelainan Kulit yang Sering Terjadi pada Bayi

Ilustrasi Bayi Baru Lahir
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Jakarta, VIVA –  Perkembangan kulit bayi terus mengalami pematangan setelah lahir, dan dalam waktu 2–4 minggu, sawar kulitnya menjadi lebih kuat. Kulit bayipun akan lebih sensitif dan rentan iritasi, produksi minyak dan keringat yang rendah, serta pH yang cenderung lebih basa saat lahir namun cepat menurun, mirip dengan orang dewasa.

Dermatolog anak, dr. Triana Agustin, Sp. D.V.E, Subsp. D.A mengungkap, lantaran sensitifnya kulit bayi, si kecil rentan mengalami masalah gangguan kulit. Dalam pertemuan online bertema "Memahami Lebih Dalam Masalah Kulit Anak," dr. Triana memberikan penjelasan langsung mengenai jenis-jenis gangguan kulit pada anak beserta metode perawatannya.

"Kulit bayi lebih rentan terhadap iritasi, karena produksi kelenjar minyak dan keringatnya lebih sedikit serta pH-nya cepat menurun." ujar dr.Triana Agustin, Sp. D.V.E, Subsp. D.A..

Langkah-Langkah Merawat Kulit Bayi

dr. Triana mengatakan, untuk menghindari gangguan kulit pada bayi, kebersihan si kecil harus selalu terjaga. Jaga kebersihan kulit bayi secara menyeluruh, terutama pada area-area tertentu seperti lipatan tubuh. Pilih produk khusus bayi, gunakan sabun, pelembab, dan produk lainnya yang dirancang khusus untuk bayi.

“Hindari gesekan berlebihan. Pakai pakaian dari bahan lembut yang tidak ketat untuk mencegah iritasi. Perhatikan kebersihan popok. Bersihkan kulit bayi setelah terkena air seni atau tinja, dan hindari sisa deterjen pada pakaian,” katanya, Jumat, 8 November 2024.

Gangguan Kulit yang Umum pada Bayi

Miliaria (Biang Keringat)

Miliaria, atau lebih dikenal sebagai biang keringat, adalah kondisi kulit yang terjadi akibat sumbatan pada kelenjar keringat. Hal ini sering dialami oleh bayi karena kelenjar keringat mereka belum berkembang sempurna, sehingga kulit lebih mudah iritasi.

"Biang keringat sering terjadi pada area dahi, kepala, dada, dan punggung, terutama saat bayi terpapar panas atau lembab." ujar dr.Triana.

Cara Perawatannya untuk mengurangi biang keringat, jaga bayi tetap di lingkungan sejuk, hindari pakaian terlalu tebal, dan mandikan bayi secara teratur. Pastikan juga pakaian bayi terbuat dari bahan yang menyerap keringat, seperti katun, dan perbaiki ventilasi ruangan.

Miliaria Kristalina

Miliaria kristalina adalah bentuk paling ringan dari biang keringat yang biasanya muncul pada usia 6-7 hari. Biasanya ditandai dengan lenting kecil berisi cairan jernih yang tampak seperti tetesan air dan akan mengelupas dalam beberapa hari. 

Cara Perawatannya Untuk mengatasi miliaria kristalina, mandikan bayi secara rutin, pilih pakaian berbahan lembut dan tipis, serta pastikan ruangan cukup memiliki sirkulasi udara. Hindari pakaian tebal yang dapat memperparah sumbatan kelenjar keringat.

Miliaria Rubra
Miliaria Rubra memiliki Gejalanya berupa bintil kemerahan dan lenting yang sering kali muncul di leher, wajah, dan badan bayi akibat kondisi panas dan lembap serta gesekan.

“Mungkin yang sering terjadi, yang sering kita temukan, ini tinggi pada usia 11-15 hari. Bisa didahui miliaria kristalina, penyebabnya sama lingkungan panas, lembab, gesekan,biasanya keluhannya merupakan bintil-bintil berwarna kemerahan, didahi yang sering, kemudian di leher, di tengkuk” ujar dr.Triana Agustin, Sp. D.V.E, Subsp. D.A..

Cara Perawatannya Agar bayi lebih nyaman, mandikan secara teratur dan pastikan lingkungan tetap sejuk. Pilih pakaian berbahan katun yang menyerap keringat, dan perhatikan sirkulasi udara di ruangan.

Dermatitis Seboroik (Cradle Cap)
Dermatitis seboroik adalah kondisi kulit yang diperkirakan disebabkan oleh pengaruh hormon ibu. Biasanya muncul pada usia 3 minggu hingga menghilang pada usia 6-9 bulan. 

"Kerak-kerak pada kepala atau alis bayi biasanya hilang dengan sendirinya seiring dengan penurunan hormon dari ibu," kata dr Triana.

Cara Perawatannya Jika kerak di kepala sulit dihilangkan, oleskan minyak zaitun atau minyak bayi pada kulit kepala di malam hari, lalu cuci keesokan harinya dengan sampo bayi yang lembut. Jika peradangan berat atau luas, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Dermatitis Atopi (Eksim)
Dermatitis atopik sering muncul pada bayi mulai usia 2-3 bulan, biasanya ditandai dengan kulit yang sangat gatal, bintil kemerahan, dan sisik kering di pipi, lipat siku, dan lutut. Dermatitis ini memiliki sifat kambuhan dan seringkali terkait dengan riwayat alergi dalam keluarga.

"Pada bayi dengan dermatitis atopi, penting untuk menghindari keringat berlebih karena dapat memicu lesi baru pada kulit." ujar dr.Triana lagi.

Cara Perawatannya Hindari penggunaan air panas saat mandi dan pilih sabun berpelembap. Gunakan losion atau krim pelembap segera setelah mandi untuk menjaga kelembapan kulit. Jika gatal atau kemerahan tetap ada, konsultasikan dengan dokter.

Infeksi Kulit
Infeksi kulit pada bayi biasanya disebabkan oleh bakteri yang mengakibatkan kondisi seperti bisul (benjolan kemerahan yang nyeri) dan impetigo (lepuh berisi cairan atau keropeng kuning).

Ini Tanda Bahaya Ruam Kulit Si Kecil, Segera Periksa ke Dokter Moms!

Cara Perawatannya, jaga kebersihan bayi dengan memandikannya setiap hari. Jangan memencet bisul atau mengelupas keropeng. Pastikan tangan orang yang merawat bayi selalu bersih. Jika terdapat tanda-tanda infeksi yang memburuk, segera konsultasikan dengan dokter.

Dermatitis Popok
Dermatitis popok adalah jenis iritasi kulit yang terjadi pada area yang tertutup popok, biasanya pada usia 3 minggu hingga 2 tahun, dengan puncaknya pada usia 6 bulan. Iritasi ini ditandai oleh bercak kemerahan yang tampak berkilat dan terkadang disertai sisik atau bintil kemerahan.

Bahaya Iritasi Kulit dan Infeksi Intai Si Mungil, Yuk Dicegah Sejak Dini Moms

Cara Perawatannya untuk mencegah dermatitis popok, ganti popok bayi sesering mungkin, terutama setiap 3-4 jam. Bersihkan dengan lembut setiap kali mengganti popok dan gunakan krim penghalang (barrier cream) sebelum mengenakan popok baru. Hindari penggunaan bedak untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan.

Tips Perawatan untuk Beberapa Gangguan Kulit
Biang Keringat: Pastikan lingkungan sejuk, pilih pakaian yang menyerap keringat, dan ventilasi ruangan yang baik. Cradle Cap: Cukup gunakan sampo bayi atau minyak bayi untuk membantu membersihkan kerak secara lembut. Dermatitis Atopi: Hindari air panas dan kontak dengan bahan iritan. Segera aplikasikan pelembap setelah mandi untuk menjaga kelembapan kulit.

Tips Jessica Iskandar Pilih Popok Bayi Berkualitas, Cegah Ruam Pada Si Kecil
Ilustrasi bayi

Kulit Bayi Baru Lahir Rentan Iritasi, Jangan Abaikan 4 Perawatan Ini!

Ada berbagai aspek penting perawatan kulit bayi harus diketahui, terutama bagi orang tua yang ingin memahami kebutuhan khusus kulit anak yang rentan terhadap iritasi

img_title
VIVA.co.id
10 November 2024