Zaidul Akbar Ungkap Penyebab Galau dan Cemas, serta Makanan untuk Anak Cerdas dan Stabil
- freepik.com/user850788
Jakarta, VIVA – Perasaan galau, sedih dan cemas adalah perasaan yang umum dialami setiap manusia. Beberapa perasaan tersebut muncul ternyata bukan hanya lantaran timbal balik atas hubungan kita dengan manusia saja. Ternyata konsumsi makanan juga bisa berimplikasi pada perasaan galau, sedih dan cemas.
Hal ini diungkap oleh dr. Zaidul Akbar yang menyebut, perut dan otak memiliki keterkaitan. Makanan yang diproses di dala usus ternyata berimplikasi pada respon otak atau dikenal dengan istilah Gut Brain Axis. Gut Brain Axis sendiri adalah hubungan kompleks dua arah antara usus dan otak yang melibatkan saraf ke-10, sistem endrokin, sistem imun dan mikroflora usus. Scroll lebih lanjut ya.
"Pernah makan sesuatu terus moodnya jadi bagus? atau sebaliknya pas lagi moodnya jelek, stress, cemas, terus perut jadi gak nyaman? Jadi sebenarnya perut dan otak kita itu mereka punya hubungan, meski hubungan itu nggak terlihat hehe???? istilah kerennya Gut Brain Axis. Perut dan otak kita terhubung secara fisik dan biokimia dengan beberapa cara (nanti browsing sendiri yaa..)," tulis Zaidul Akbar dikutip dari akun Instagramnya.
Maka dari itu, Zaidul Akbar menghimbau masyarakat untuk bisa menelaah lagi makanan apa yang dikonsumsi selama ini. Apakah selama ini lebih sering makan makanan real food atau makanan olahan. Dijelaskannya lebih lanjut bahwa perut sendiri lebih suka dengan makanan yang alami, sehat dan penuh enzim. Jika kita sering memberikan asupan makanan tersebut otomatis perut akan bahagia. Ketika perut bahagia, jelasnya maka usus yang ada di perut akan memberikan sinyal ke otak untuk mengeluarkan hormon bahagia, begitu juga sebaliknya.
"Intinya kalo mau anaknya pinter, jangan kasih anaknya makanan yang gak sehat buat perut. Kalo mau bahagia, mood bagus, gak gampang cemas, gak gampang baper, dan seterusnya coba perlahan-lahan diganti makanannya dengan makanan yang sehat buat perut dan usus," ujarnya.
Beliau memberikan beberapa contoh makanan yang baik tersebut diantaranya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, protein dari hewani yang tidak mengalami banyak rekayasa pangan.
"Semakin asli dan segar makanan itu, maka makin bagus buat perut dan otak," ujarnya.Â