Dear Mom, Jangan Ragu untuk Kirim Anak ke Madrasah, Ini Alasannya
- ist
Jakarta, VIVA – Era globalisasi kian terasa tidak terelakkan, membawa dampak signifikan di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Di tengah derasnya arus perubahan ini, madrasah dituntut untuk terus beradaptasi dan berinovasi guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Hal tersebut menjadi sorotan utama yang disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Adib, saat menutup acara Jakarta Madrasah Competition (JMC) di Jakarta Convention Center, Senayan, baru-baru ini. Scroll lebih lanjut ya.
"Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia. Generasi muda sebagai generasi penerus dalam memajukan bangsa dituntut untuk berperan aktif dalam dunia pendidikan agar tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. Sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas dapat terwujud apabila ada usaha atau upaya yang dilakukan," ujar Adib.
Adib juga menekankan bahwa minat masyarakat terhadap pendidikan madrasah semakin meningkat.
“Untuk itu, madrasah harus dapat memberikan benteng bagi anak-anak, karena madrasah tidak hanya membekali ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga memberikan bekal ilmu agama. Indikator paling tampak dari kondisi tersebut adalah semakin besar minat orang tua memasukkan putra-putrinya ke madrasah. Fakta ini tentu menjadi tantangan bagi pengelola madrasah yang harus dijawab dengan langkah-langkah konkret," katanya.
Menanggapi tantangan ini, Adib menyampaikan bahwa pengelolaan proses pembelajaran dan fasilitas di madrasah harus terus ditingkatkan. Hal ini juga mencakup peningkatan kualifikasi guru-guru madrasah yang menjadi ujung tombak dalam proses pendidikan di madrasah.
Selain peningkatan kualitas pembelajaran, Adib juga mendorong perlunya kegiatan-kegiatan yang dapat menjadi wadah bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka.
"Selain itu, guna meningkatkan iklim kompetisi di kalangan siswa, guru dan tenaga kependidikan madrasah juga perlu dikembangkan atau dibangun kegiatan-kegiatan yang dapat mengakomodir siswa untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Dengan cara ini maka madrasah dapat semakin mengejar ketertinggalan dari sekolah umum, bahkan sangat mungkin mengunggulinya," tegas Adib.
Di sisi lain, Jakarta Madrasah Competition (JMC) tahun ini diadakan dengan tujuan membangun semangat kompetisi di kalangan siswa dan tenaga pendidik madrasah. JMC diharapkan menjadi ajang yang dapat mengukur efektivitas proses pembelajaran di madrasah dan membantu mengidentifikasi potensi terbaik para siswa.
"Tujuan Kegiatan Jakarta Madrasah Competition (JMC) diadakan untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah. JMC menjadi ajang untuk mengukur sejauh mana proses pembelajaran telah berjalan efektif dan mengidentifikasi potensi siswa-siswi Madrasah," terang Adib.
Lebih dari itu, JMC juga bertujuan untuk menciptakan semangat kompetisi yang sehat di kalangan siswa.
"Dengan adanya kompetisi, siswa-siswi termotivasi untuk belajar lebih giat dan mengembangkan potensi diri. JMC juga menjadi wadah bagi siswa-siswi untuk mengasah berbagai kompetensi, baik akademik maupun non-akademik, seperti ilmu pengetahuan, seni, dan keterampilan," tambahnya.
Tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, JMC juga diharapkan dapat membantu dalam pembentukan karakter siswa, seperti sportivitas, kerja sama tim, dan rasa percaya diri. Adib menyampaikan harapannya agar ajang ini dapat menyebarkan semangat inovasi dan kreativitas di kalangan siswa.
"Menyebarkan semangat inovasi dan kreativitas: Melalui berbagai lomba yang diselenggarakan, JMC mendorong siswa-siswi untuk berinovasi dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah. Mempererat silaturahmi antar madrasah," jelas Adib.
Kerjasama antara JMC dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) tahun ini menjadi salah satu langkah penting dalam memajukan pendidikan di madrasah. Melalui sinergi ini, diharapkan dapat terbangun potensi generasi muda yang kuat dan mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
JMC tahun ini diikuti oleh 2.614 peserta, yang terdiri dari 1.570 siswa Madrasah Aliyah (MA), 771 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 273 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI). Kerjasama antara JMC dan Bank Indonesia diharapkan dapat terus berlanjut demi mencapai prestasi dan membangun semangat generasi penerus bangsa.
Di lain pihak, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Ag., turut menyampaikan apresiasinya terhadap meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap madrasah. Ia menekankan pentingnya menjaga kepercayaan tersebut melalui berbagai pencapaian dan prestasi.
“Caranya adalah dengan terus berprestasi dalam berbagai bidang. Dan jangan pernah puas dengan pencapaian prestasi kita,” tegasnya.
Lebih jauh, Abu Rokhmad mengajak para siswa madrasah untuk tidak merasa minder dan bangga menyebutkan nama madrasahnya.
“Jangan berkecil hati, sebut nama madrasahnya dan berbanggalah menjadi bagian dari madrasah,” tandasnya.