Vaksin HFMD Sudah Ada, Berapa Efikasinya untuk Cegah HFMD atau Flu Singapura?
- VIVA/ David Rorimpandey
Jakarta, VIVA – Hand, foot and mouth disease (HFMD) atau dikenal publik sebagai flu Singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71).
Meskipun umumnya menunjukkan gejala yang ringan, namun pada beberapa kasus HFMD dapat menyebabkan komplikasi yang berat. Lesi di daerah mulut dapat menyebabkan kesulitan minum dan makan sehingga anak mengalami dehidrasi. Scroll lebih lanjut ya.
Beberapa laporan menyebutkan kasus HFMD berat seperti meningitis (radang selaput otak) dan ensefalitis yang mengakibatkan pasien harus dirawat intensif atau bahkan mengakibatkan kematian.
Kabar baiknya, baru-baru ini vaksin HFMD telah tersedia untuk anak-anak. Lantas bagaimana efikasi dari vaksin tersebut? Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. DR. Dr. Edi Hartoyo, Sp.A (K) mengungkap bahwa saat ini, vaksin untuk HFMD sendiri memiliki efikasi di atas 78 persen.
"Sudah sudah (dapat izin BPOM), saya sudah beli artinya suda beredar. Efikasinya tinggi sih di atas 78 persen, di atas loh ya. Tetapi yang Namanya karena ini baru ada vaksinnya,saya sedang melakukan penelitian juga," kata dia dalam virtual media briefieng IDAI, Senin 28 Oktober 2024.
Terkait dengan pemberian vaksin HFMD, Edi menyebut pemberian vaksin bisa diberikan pada anak usia 6 bulan ke atas hingga maksimal usia 5 tahun. Vaksin diberikan sebanyak dua kali dengan Jarak interval satu bulan.
"Vaksinnya sudah ada, bisa diberikan (untuk usia) 6 bulan ke atas sampai umur lima tahun. Insiden tersering kan umur 5 tahun, sampai 5 tahun," sambungnya.
Terkait dengan akses vaksin ini sendiri, Edi menyebut vaksin HFMD bisa diakses di rumah sakit swasta. Mengingat vaksin ini belum masuk dalam program vaksin pemerintah.
"Karena ini bukan vaksin program, maka biasanya diberikan pada fasilitas swasta misalnya dokter prakter (di rumah sakit) swasata sudah ada vaksinnya. Sudah, jadi kita pun sudah memberikan, tapi untuk program belum," jelasnya.
Di sisi lain, terkait dengan apakah vaksin ini bisa diberikan kepada orang dewasa atau tidak. Edi menyebut bahwa vaksin ini bisa diakses oleh orang dewasa mengingat HFMD ini juga bisa dialami oleh orang dewasa meski presentase kasusnya kecil.
"Kalau ditanya apakah boleh orang dewasa (dapat vaksin) boleh tapi penting enggak, kalau insiden pada dewasa rendah. Ketika kita berikan vaksin kan tergantung burden of disease-nya, angka kejadiannya, insiden tertingginya ada umur berapa," jelasnya.