Kenaikan Berat Badan Tidak Wajar pada Anak? Waspadai Ancaman Steroid

Ilustrasi obat sirup/obat batuk.
Sumber :
  • Pexels/Cottonbro

Jakarta, VIVA –  Berita terkait bayi yang dicekoki obat steroid atau penggemuk badan oleh babysitter-nya belakangan menyita perhatian publik. Dari kejadian itu, banyak orangtua merasa perlu waspada ketika buah hatinya diasuh oleh babysitter dan mengalami masalah kesehatan yang tak wajar.

Pengasuh Beri Steroid pada Bayi Majikan, Dokter: Bisa Ganggu Pertumbuhan Hingga Picu Kematian

Diceritakan Linggra, ibu dari korban, ia mulai curiga ada yang tak beres dengan kondisi buah hatinya saat si kecil mengalami muntah-muntah hingga mengalami peningkatan berat badan yang tidak wajar. Ibu muda dari Surabaya ini, akhirnya tahu, keanehan yang terjadi pada anaknya akibat sang babysitter telah memberikan obat steroid pada buah hatinya. Bukan hanya sekali, namun sudah setahun belakangan, si kecil dicokoki steroid oleh pengasuhnya. Penemuan obat penambah nafsu makan di kamar pengasuh anak menjadi titik awal terbongkarnya kasus ini, yang akhirnya menunjukkan kandungan steroid dalam tubuh si kecil.

Saat dirawat selama tujuh hari, kondisi buah hati tak membaik hingga akhirnya diputuskan untuk melanjutkan pengobatan ke rumah sakit di Singapura. Kecurigaan Linggra semakin kuat setelah pengasuh anaknya mengakui telah memberikan obat kepada bayinya. Hasil pemeriksaan dokter di Singapura pun mengungkapkan bahwa hormon kortisol dalam tubuh anaknya sangat rendah, yang disebabkan oleh konsumsi steroid berlebih.

Kenali Jerawat Steroid, Cara Mencegah Hingga Mengatasinya

Terkait kasus tersebut, Dokter Spesialis Anak dengan Subspesialis Endokrinologi Anak, DR. dr. Agustini Utari, Sp. A (K), atau yang akrab disapa dr. Titut, menjelaskan bahwa steroid biasanya digunakan sebagai obat anti-inflamasi atau pengganti hormon ketika tubuh tidak menghasilkan hormon kortisol yang cukup.

Waspada, Obat Steroid Ternyata Bisa Picu Katarak Hingga Kebutaan

Salah satu tanda yang terlihat pada bayi Linggra adalah kenaikan berat badan yang drastis secara tiba-tiba dan rendahnya kadar hormon kortisol, yang merupakan indikasi kuat adanya konsumsi steroid.

“Kegemukan yang tidak wajar pada bayi sering kali ditandai dengan wajah membulat (moon face), perut yang membesar, serta punuk yang terbentuk di bagian belakang leher,” ujar dr. Titut saat Media Briefing Online, Dampak Penggunaan Obat Steroid pada Bayi dan Anak, Kamis, 17 Oktober 2024.

"Ciri-ciri fisik seperti pipi yang gemuk, perut yang membuncit, dan adanya stretch mark di sekitar perut dan paha, ditambah dengan punuk di belakang leher, adalah tanda-tanda yang harus diwaspadai orang tua bahwa anaknya mengonsumsi steroid," tambahnya. 

Menurutnya, kondisi seperti ini sangat berbahaya terutama jika terjadi pada masa-masa emas pertumbuhan (golden age) anak. 

Contoh lain yang diceritakan oleh dr. Titut, terjadi pada seorang anak perempuan mengonsumsi steroid saat masa pubertas, yang berakibat pada gangguan hormon hingga menyebabkan terhentinya siklus menstruasi.

"Pada kasus lain, steroid yang dikonsumsi selama masa pubertas dapat mengganggu hormon sehingga menghentikan siklus menstruasi," ujar dr. Titut.

Kasus remaja perempuan itu mengungkap adanya kecenderungan orang tua yang khawatir anak mereka terlalu kurus, lalu membeli obat penggemuk yang dijual bebas. Namun sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa obat tersebut mengandung steroid hingga terungkap saat pemeriksaan medis karena masalah lain, seperti ketidakteraturan siklus menstruasi.

"Jika steroid telah dikonsumsi dalam jangka panjang, penghentian pemakaian tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Hormon kortisol pada tubuh anak tidak lagi bekerja, sehingga steroid harus dikonsumsi secara bertahap di bawah pengawasan dokter," kata dr. Titut.

Dokter Titut juga menyarankan untuk selalu mengawasi perkembangan hormon anak dan melakukan cek kesehatan secara berkala agar dapat memastikan penanganan yang tepat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya