Benarkah Tindakan Nikita Mirzani Sebagai Tanda Cinta ke Putrinya?

Nikita Mirzani
Sumber :
  • IG @nikitamirzanimawardi_172

Jakarta, VIVA –  Proses penjemputan putri sulung Nikita Mirzani, Lolly pada Kamis siang terus menjadi sorotan publik. Tak sedikit dari netizen yang mengapresiasi tindakan Nikita Mirzani. Mereka menyebut bahwa tindakan Nikita Mirzani merupakan bentuk tanda sayang kepada putri sulungnya. Termasuk saat dia melaporkan Vadel Badjideh ke pihak berwajib atas digaan persetubuhan dan aborsi terhadap putri sulungnya. 

Stunting dan Anemia Masih Tinggi di Indonesia, Hasil Studi Temukan Solusi Mengatasinya

Lantas bagaimana pandangan psikolog dengan anggapan seperti itu? Benarkah tindakan Nikita Mirzani itu merupakan bentuk sayang kepada anaknya? Psikolog Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi angkat bicara, dia menyebut bahwa tindakan tersebut mungkin bisa dikatakan bentuk sayangnya kepada sang putri. Scroll lebih lanjut.

“Mungkin untuk membantu anaknya bahwa jangan sampai diperlakukan tidak baik oleh orang lain. Itu mungkin bisa dikatakan tanda sayang, tanda cinta,” ujarnya dikutip dari tayangan YouTube.

Pemilihan Puteri Anak dan Remaja Indonesia 2024, Berikut Daftar Juaranya 

Namun, kata wanita yang akarab disapa Bunda Romi tersebut, jika Nikita Mirzani bisa menjelaskan dengan baik kepada sang putri bahwa tindakannya adalah bentuk sayang. Tentu insiden yang tidak mengenakkan seperti saat ini tidak terjadi. 

Respon Nikita Mirzani Disomasi Heni Segara: Gak Takut, Laporin Gue!

“Tapi mungkin kalau itu bisa disosialisasikan dengan komunikasi yang baik, kejadiannya enggak akan kayak gini. Anak ini di remaja akhir, dewasa muda sebenarnya sudah bisa mulai berpikir diajak bicara ‘manfaat untuk kamu itu apa?’ Karena mungkin dia tidak tau kalau kamu dilindungi secara hukum karena ini imi itu seharunya yang perlu diceritakan,” jelasnya. 

Bisakah Lolly kembali menjadi lebih baik? 

Di sisi lain terkait dengan apakah Lolly bisa kembali menjadi lebih baik usai insiden ini. Bunda Romi menyebut bahwa hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan. 

“Kita enggak bisa bilang ‘kamu harus baik sekarang’ enggak bisa seperti membalikkan telapak tangan,” ujarnya. 

Bunda Romi menjelaskan bahwa menjadi lebih baik itu adalah aksi dan reaksi. Sama seperti ketika ada orang yang memukul lawannya akan merespons dengan menangkis.

Nikita Mirzani dan Lolly

Photo :
  • Tangkapan Layar

“Kalau kita mau orang itu tidak menangkis jangan memukul kita. Makanya stimulasi adalah harus ada yang berubah dulu dari aksi reaksi antara ibu dan anak ini. Kalau misalnya diimbangi dengan perbuatan juga maka kedua belah pihak akan melihat akan ada perubahan pelan-pelan,” ujarnya. 

Bunda Romi juga menyebut jika memang dibutuhkan adanya orang ketiga untuk membantu memperbaiki hubungan Lolly dan ibunya maka disarankan untuk mencari tenaga profesional. Dia juga menyebut tindakan ini bisa berhasil jika memang dua-duanya baik Nikita dan Lolly sama-sama mau berubah satu sama lain. 

“Kalau sudah sampai seperti ini belum menemukan jalan keluarnya ada baiknya mencari orang ketiga atau orang lain untuk membantu mereka. Tapi syaratnya 1 mau enggak, mau tidak, mau berubah atau tidak, mau menurunkan ego atau tidak. Mau enggak saling berkorban itu syaratnya. Karena psikolog tidak memberikan obat, tapi saran. Tapi kalau orangnya tidak ada kesiapan melakukannya, atau yang satu merasa saya kan ibu, enggak akan ketemu titik tengahnya,” kata dia.   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya