Manfaat Ajak Anak Main Bulutangkis, Selain Sehat Ajarkan Si Kecil Kreatif Hingga Percaya Diri

Anak bermain badminton.
Sumber :
  • Kinder Joy.

Tangerang, VIVA – Bulutangkis merupakan olahraga yang populer di Indonesia dan telah menjadi bagian dari identitas nasional. Maka dari itu, mengenalkannya sejak dini pada anak menjadi suatu keharusan.

Ngamuk Anaknya Dihina Netizen, Jennifer Coppen: Gua Cari Lo!

Fabian Heymer, Perwakilan Tim Kinder Joy of Moving (KJOM), mengatakan, selain karena popularitasnya, bulutangkis merupakan olahraga yang mudah diakses dan menarik yang dapat mendorong aktivitas fisik, sehingga perlu dikenalkan pada buah hati.

“Dengan memanfaatkan daya tarik bulutangkis yang luas, KJOM berharap dapat lebih mendekatkan diri dengan anak-anak, mempromosikan gaya hidup sehat, serta menciptakan lingkungan yang positif dan aktif,” ujar Fabian kepada VIVA, dalam rangka peluncuran Kinder Joy of Moving dengan menggandeng PBSI dan PB Jaya Raya.

Bahaya Heatstroke Mengintai Pelari, Ini Cara Jitu Meminimalisirnya

Anak bermain badminton.

Photo :
  • Kinder Joy.

Lebih lanjut Fabian mengatakan, dengan mengajak anak-anak melakukan aktivitas fisik seperti badminton, mereka akan mendapatkan banyak manfaat. 

Resmi Gandeng Bank Mandiri! Jakarta LavAni Livin’ Transmedia Siap Gebrak Proliga 2025

“Anak-anak memperoleh manfaat berupa pengembangan keterampilan utama di empat bidang yaitu kebugaran fisik, koordinasi motorik, fungsi kognitif, dan kreativitas,” jelasnya.

“Kegiatan ini juga membantu meningkatkan kesehatan mental, mendorong kreativitas, dan membangun rasa percaya diri mereka. Selain itu, anak-anak juga bisa mengasah kemampuan kerja sama tim dan mempererat persahabatan, yang semuanya berkontribusi pada perkembangan mereka secara menyeluruh,” sambungnya.

Selama kegiatan, Fabian memerhatikan, anak-anak menunjukkan antusiasme yang tinggi. Mereka tampak sangat aktif dan bersenang-senang, bahkan saat mengikuti aktivitas yang baru bagi mereka.

“Meskipun beberapa anak awalnya lebih suka bermain dengan gadget, kegiatan yang menarik dan interaktif ini membantu mereka mengatasi ketidaktertarikan dan mendorong mereka untuk terlibat secara penuh,” pungkasnya.

Acara Kinder Joy of Moving sendiri telah sukses digelar di Hall Bulu Tangkis PB Jaya Raya Bintaro, Tangerang Selatan, pada 19 Juni 2024 lalu, dengan diikuti oleh 800 anak.

Ketua Umum PBSI, Agung Firman, yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa saat ini kita berada di sebuah era di mana teknologi informasi berkembang sangat pesat dengan adanya gadget dan media sosial. Hal ini menyebabkan anak-anak menjadi kurang berinteraksi satu sama lain dan juga kurang berolahraga. 

“Oleh karena itu, acara Kinder Joy of Moving ini merupakan inisiatif yang positif, di mana kami berharap dapat membantu anak-anak untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, berinteraksi secara sosial, dan mengenal lebih dekat teman-temannya. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat, tetapi juga berpotensi membentuk karakter anak,” tukasnya.

Program Kinder Joy of Moving telah diluncurkan di 33 negara dan terus berkembang melalui berbagai aktivitas di Inggris, Amerika Serikat, Tiongkok dan Jerman. Dimulai pada 2005, KJOM telah beroperasi di seluruh dunia dan bekerja sama dengan 131 federasi dan asosiasi olahraga serta komite Olimpiade, sekaligus mengajak 2,6 juta anak untuk aktif bergerak. 

“Di seluruh dunia, kami telah bekerja sama dengan berbagai institusi, kementerian, dan asosiasi olahraga untuk menyelenggarakan dan mendukung program pendidikan jasmani, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kami juga mengadakan acara olahraga dan kompetisi sekolah untuk memastikan bahwa aktivitas fisik menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak,” tutur Fabian.

“Selain itu, kami telah menyelenggarakan acara multidisiplin untuk semakin mendekatkan anak-anak dengan dunia olahraga dengan bekerja sama dengan para atlet dan mantan juara untuk menginspirasi serta mendukung penelitian yang berfokus pada manfaat gaya hidup aktif. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program yang relevan bagi Indonesia,” tutup Fabian Heymer.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya