Yang Harus Diperhatikan Orang Tua Sebelum Ajarkan Lebih dari Satu Bahasa pada Anak

Ilustrasi anak dan ibu
Sumber :
  • Pexels/Ketut Subiyanto

Jakarta, VIVA – Memiliki anak dengan kemampuan bilingual atau menguasai lebih dari satu bahasa memang kebanggaan tersendiri bagi orangtuanya. Mengajarkan anak berbahasa sangat disarankan untuk dilakukan sedini mungkin seperti mulai dari usia 3-5 tahun bahkan menjelang sekolah dasar, di mana anak-anak akan lebih banyak menyerap ilmu baru. Memang, pada usia tersebut anak belum bisa membedakan bahasa dengan baik, namun di usia berikutnya mereka mulai bisa mengerti dan mencerna bahasa yang digunakan oleh lawan bicaranya.

5 Negara yang Pelajari Bahasa Indonesia, Ada Ukraina!

Sebelum mengajarkan anak lebih dari satu bahasa, orang tua harus memperhatikan beberapa hal penting. Pertama adalah perhatian dari lingkungan sekitar yang juga mendukung supaya anak bisa berkomunikasi dengan banyak bahasa.

"Kalau mau mengajarkan sejak dini boleh saja, tapi dipersiapkan lingkungannya. Terutama orang tua dan pengasuh di rumah tersebut," jelas Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial IDAI, Prof. DR. Dr. Rini Sekartini Sp.A(K), dalam media briefing secara daring, Selasa 20 Agustus 2024.

Gaya Belajar Generasi Muda, Dwi Puspa Sari Ajak Temukan Metode Belajar Bahasa Asing yang Tepat

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut juga mengingatkan pentingnya memberikan kesempatan pada anak untuk dapat mempraktikkan bahasa yang diajarkan. Anak harus sering mendengar dan berbicara menggunakan bahasa itu supaya lebih lancar dalam berkomunikasi.

Totalitas, Mikha Tambayong Belajar Bahasa Jawa Sampai Fasih demi Film Sewu Dino

Selain itu, para orang tua juga tidak boleh hanya fokus pada penggunaan bahasa sang anak. Perhatikan juga fungsi emosional, fisik, hingga kognitif yang berkesinambungan. Awasi perkembangan bahasa anak, apakah mereka sudah bisa merangkai kalimat dengan benar atau belum.

"Dia bisa nggak bikin kalimat sesuai dengan usianya. Kalau nggak efektif atau interaksinya nggak baik dalam komunikasi, salah satu distop dulu pemberian bahasanya," kata Dokter Rini.

Tentu saja, menjadi bilingual sangat bermanfaat untuk proses pertumbuhan anak. Misalnya, mereka jadi bisa mengekspresikan sebuah situasi dengan kata dalam bahasa lain yang tidak ia temui di bahasa satunya. Alhasil, anak jadi akan lebih lancar berkomunikasi dengan lawan bicara.

Selain itu, jika anak bisa berkomunikasi sangat baik dengan orang lain maka mereka juga cenderung mudah beradaptasi dengan orang baru di lingkungannya.

"Kalau banyak mengetahui bahasa mungkin menjadi lebih banyak teman, nantinya dalam berkomunikasi lebih baik, dapat pekerjaan yang lebih bagus dan bisa bekerja di berbagai tempat, dan mungkin bisa lebih mengembangkan kemampuan kognitif maupun kemampuan sosialnya," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya