Hati-hati! Residu Makanan yang Tak Kasat Mata Ancam Kesehatan Keluarga

Ilustrasi buah-buahan.
Sumber :
  • Freepik/Valeria_aksakova

JAKARTA  – Survei Kesehatan Indonesia 2023 menyatakan 17,4 persen rumah tangga Indonesia mengonsumsi 3-4 porsi sayur dan buah setiap hari. Artinya banyak keluarga memahami pentingnya pemenuhan
kebutuhan nutrisi seimbang lewat asupan sayur dan buah yang mencukupi. 

Hati-Hati Sering Masukkan Tangan ke Organ Intim Pasangan Bisa Picu Hal Fatal, Apa Itu?

Namun di tengah upaya ini, masih banyak ibu yang belum sepenuhnya memahami bahwa sayur dan buah yang terlihat bersih ternyata tidak luput dari bahaya tersembunyi yang mengancam kesehatan anak.

"Ada tampilan segar sayur dan buah yang dipengaruhi lapisan wax non-food grade tidak berizin BPOM, yang sebetulnya tidak luruh jika hanya dicuci dengan air atau produk pencuci piring yang tidak terjamin kualitasnya. Kalau masuk ke dalam perut anak bisa merusak eksosistemnya pencernaan anak," kata Spesialis Anak, dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A saat ditemui awak media dalam acara produk sabun pencuci piring di kawasan Senayan Jakarta Pusat, Jumat 26 Juli 2024.

Misteri Asal-usul COVID-19 Mulai Terkuak, Ini Temuan Para Ilmuwan

Tak hanya itu saja, membersihkan piring, peralatan makan atau bahkan alat-alat masak juga sangat penting. Sebab jika sisa residu makanan yang tertempel di alat-alat tersebut juga ternyata bisa mempengaruhi kesehatan anak-anak.

Ilustrasi mencuci piring.

Photo :
  • Pixabay/eak_kkk
Hati-hati, Spons Cuci Piring Bisa Sebabkan Gagal Ginjal

Miza menjelaskan bahwa residu atau sisa makanan yang ada di perabotan makan bisa menyebabkan pertumbuhan kuman, bakteri dan virus

"Ketika ada residu di tempat makan atau dimanapun si kuman bakteri virus akan dengan mudahnya berkembang biak karena dia punya banyak makanan datang piring bekas akan berkembang biak di sana," sambungnya.

Miza menjelaskan, bakteri dan virus yang ada itu masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan masalah kesehatan. Jika dalam jangka pendeknya anak-anak bisa mengalami masalah pada pencernaan seperti diare, muntah-muntah, sembelit atau sekedar sakit perut hingga demam.

"Kalau jangka panjang kalau terkonsumsi terus bakteri baik di usus akan mati. Padahal bakteri baik punya banyak fungsi. Kalau masalah jangka panjang akan mempengaruhi gizi, kayak obesitas atau bahkan kurang gizi atau bahkan stunting itu bisa terus konsumsi tidak bersih," ungkapnya.

Maka dari itu, Miza mengimbau masyarakat untuk membersihkan perabotan makan dan alat masak dengan pembersih yang terpercaya.

“Cuci baik dari peralatan makan, peralatan untuk memotong, spatula dan spons juga harus ganti rutin berkala,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya