Soal Vaksin Ganda, IDAI Tegaskan Aman

Ilustrasi vaksin anak.
Sumber :
  • ANTV

JAKARTA  – Angka cakupan imunisasi di Indonesia mengalami penurunan. Salah satu alasan cakupan imunisasi di Indonesia lantaran pandemi COVID-19. Selain itu, penurunan cakupan imunisasi di Indonesia lantaran masih enggannya masyarakat lantaran isu terkait vaksin di media sosial.

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Salah satu yang juga ramai di media sosial adalah kasus kematian bayi laki-laki berinisial MKA di Sukabumi belum lama ini. Bayi tersebut disebut-sebut meninggal dunia beberapa jam setelah mendapatkan imunisasi ganda. 

Terkait ramainya pemberitaan tersebut, UKK Respirologi IDAI, dr. Nestiti Kaswandani, Sp.A (K) menyebut bahwa imunisasi ganda aman. telah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak indonesia (IDAI).

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

"Tapi mungkin masih ada keraguan, jadi teman-teman media tolong bantu untuk meyakinkan masyarakat bahwa imunisasi ganda, jadi memberikan dua atau lebih jenis vaksin pada waktu yang bersamaan, misalnya dua suntikan, dua tetesan itu aman untuk diberikan," kata dia saat ditemui awak media dalam Acara Hari Anak Nasional (HAN) di Kantor Pusat IDAI di Salemba Jakarta Pusat, Selasa 23 Juli 2024.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Nestiti mengungkap bahwa pemberian vaksin ganda dapat memberikan kekebalan yang baik. Nestiti juga mengimbau terkait dengan adanya laporan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)  untuk bisa melakukan cross check terlebih dahulu. Hal ini dihindarkan untuk menimbulkan info-info menyesatkan dalam masyarakat yang bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan vaksin.

"Kalau ada KIPI, ada laporan, ada suntikan kemudian menimbulkan masalah, teman-teman media juga harus melakukan cross-and-check karena sumber yang paling benar, informasinya tentu dari pihak Kementerian Kesehatan. Supaya tidak berkembang info-info yang menyesatkan dalam masyarakat, sehingga bisa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan vaksin," kata dia.

Di sisi lain, Nestiti juga mengungkap selain vaksin polio, (IDAI) meminta masyarakat untuk melakukan imunisasi rutin yang lainnya. Dua diantara imunisasi yang perlu dilakukan oleh orang tua adalah pemberian vaksin PCV untuk mencegah pneumonia dan vaksin rotavirus untuk mencegah diare. 

"Jadi ada dua penyebab kematian utama pada balita, diare dan pneumonia atau radang paru akut, dan dua-duanya vaksin barunya sudah masuk dalam program imunisasi nasional, gratis," kata dia. 

Ilustrasi BPOM

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

BPOM mengidentifikasi pentingnya inovasi sektor biofarmasi, yang tak cuma berfungsi sebagai solusi kesehatan, tetapi juga sebagai katalis untuk kemajuan sosial-ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024