Dilema Sharenting, Apakah Mengabadikan Momen Anak di Media Sosial Aman?

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Di era digital ini, fenomena "sharenting" atau kebiasaan orang tua membagikan momen kehidupan anak di media sosial semakin marak. Meskipun banyak yang memandangnya sebagai cara untuk mendokumentasikan kenangan indah, sharenting juga membawa risiko dan tantangan yang perlu dipahami oleh para orang tua. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam webinar "Makin Cakap Digital" yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Manokwari, Papua Barat, pada 24 Juli 2024.

RSUD Koja Blak-blakan Soal Kondisi Terkini 2 Bocah yang Dianiaya Ibu Tiri di Cilincing

Dalam webinar yang bertema "Hati-Hati, Jaga Privasi dan Data Diri: Pahami Bahaya Sharenting," disampaikan bahwa sharenting tidak hanya sekedar berbagi foto atau video, tetapi juga melibatkan risiko privasi dan keamanan yang signifikan. Scroll lebih lanjut ya. 

Sophie Tobelly, salah satu narasumber yang merupakan Founder Digital Influencers Indonesia dan Content Creator, menyoroti bahwa banyak orang tua yang tidak menyadari bahaya potensial dari membagikan informasi pribadi anak mereka di media sosial.

Motif Ibu Tiri Aniaya 2 Anak Tiri di Cilincing, Kombes Gidion: Kesal Susu Ditumpahkan Korban

"Fakta dari sharenting adalah sudah tahu berbahaya dan beresiko, tapi tetap dilakukan," ujar Sophie.

Gaya Parentingnya Jadi Sorotan, Nikita Willy: Aku Belajar dari Ibu-ibu di Medsos

Ia menekankan pentingnya bijak dalam membagikan momen anak-anak di media sosial, karena selain dapat mengganggu privasi, hal ini juga bisa mempengaruhi psikologis anak.

Webinar ini juga menekankan pentingnya literasi digital dalam menghadapi era media sosial yang serba terbuka. Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam pembukaan webinar, menyatakan bahwa Indonesia telah mencapai indeks literasi digital 3.59 dari 5, yang menunjukkan peningkatan kesadaran akan pentingnya literasi digital. Namun, ia juga menekankan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko digital, termasuk bahaya sharenting.

Untuk membantu orang tua dalam mengelola kebiasaan sharenting secara lebih bijak, beberapa saran disampaikan dalam webinar tersebut, antara lain:

1. Mengutamakan Privasi

Orang tua dianjurkan untuk mempertimbangkan pengaturan privasi pada akun media sosial mereka dan membatasi akses hanya untuk orang-orang yang dikenal dan dipercaya.

ilustrasi macam-macam media sosial yang digunakan untuk berkomunikasi.

Photo :
  • Dok. Istimewa

2. Memilih Konten dengan Cermat

Tidak semua momen perlu dibagikan di media sosial. Orang tua disarankan untuk memilah informasi yang akan dipublikasikan, memastikan bahwa konten tersebut tidak membahayakan atau memalukan anak di kemudian hari.

3. Keterlibatan Anak

Jika anak sudah cukup dewasa, penting untuk melibatkan mereka dalam keputusan terkait pembagian informasi pribadi mereka. Ini tidak hanya menghormati privasi anak, tetapi juga mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga data diri.

Nikita Mirzani

Heboh! Simak Video Detik-detik Nikita Mirzani Diduga Jemput Putrinya

Vadel dilaporkan oleh Nikita Mirzani terkait dengan Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Perlindungan Anak dan KUHP.

img_title
VIVA.co.id
19 September 2024