Tantangan Orang Tua dalam Membesarkan Generasi Alpha, Ini Kata Psikolog Anak
- Freepik
VIVA – Generasi Alpha merupakan kalangan yang lahir di atas tahun 2010. Mereka lahir dengan kondisi yang sudah dipenuhi dengan berbagai teknologi komunikasi dan informasi canggih.
Di balik berbagai kemudahan yang ditawarkan teknologi ternyata menyimpan kendala tersendiri bagi para orang tua untuk membesarkan buah hatinya di era digitalisasi ini.Â
Hal itu sejalan dengan pendapat Irma Gustiana Andriani, S.Psi, M.Psi selaku Psikolog Anak. Irma menuturkan pemberian alat teknologi pada anak perlu menjadi pertimbangan bagi para orang tua. Lantaran, merasa teknologi seyogyanya memberi manfaat.Â
"Saat ini Ayah dan Bunda sedang 'kejar-kejaran' dengan teknologi. Sehingga jika teknologi tidak bisa dimanfaatkan dengan bijaksana tentu akan berdampak secara psikologis dan pertumbuhan fisik dalam masa tumbuh-kembang anak," ujar Irma saat ditemui pada acara Explore Wonderland di Summarecon Mall Bekasi yang diinisiasi Tempo Scan Group. Â
Irma mengungkapan tantangan yang dihadapi orang tua dalam membesarkan generasi Alpha di tengah kecanggihan teknologi sebagai berikut:
Potensi Rusaknya Moral dan Etika Anak
Menurut Irma, konten-konten di media sosial dan game online sangat mungkin mempengaruhi moral dan etika si kecil. Pasalnya, anak sangat mudah untuk dihayati dan diproses oleh anak.
"Anak-anak itu serba meniru sehingga jika anak melihat hal-hal yang tidak sesuai umur dan tahapan perkembangannya tentu akan merusak moral dan etikanya," jelas Irma.Â
Pengelolaan Durasi Penggunaan Teknologi
hal perlu menjadi perhatian orang tua dalam membesarkan gen Alpha adalah waktu anak untuk menggunakan gadget atau alat teknologi lain atau dikenal screen time.Â
"Bagaimana orang tua memanfaatkan ruang teknologi untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak," tutur Irma.
Psikolog anak itu mengungkapkan fakta mencengangkan bahwa selama pandemi anak-anak memanfaatkan gadget hampir 11 jam. Alhasil, terjadi peningkatan yang signifikan terhadap gangguan perkembangan anak pasca pandemi.Â
Eksplorasi Anak Terbatas
Tantangan lainnya adalah kemungkinan anak terlalu senang dengan gadget-nya. Irma mengutarakan kondisi tersebut berpotensi mengakibatkan eskplorasi anak menjadi terbatas. Padahal, si kecil sangat perlu eksplorasi dengan bergerak dan bermain dengan teman sebayanya agar dapat bertumbuh dan berkembang secara baik.
Exposure Konten Dewasa
Pemakaian teknologi juga dinilai oleh Irma rentan bocornya konten dewasa. Di mana konten-konten yang seharusnya tidak anak lihat itu disisipkan pada iklan yang kerap muncul secara tiba-tiba di internet.Â
Oleh karena itu, orang tua diminta lebih bijak serta tak lelah mendampingi dan mengawasi anak ketika ia menggunakan alat teknologi. Niatnya semua demi tumbuh kembang anak ke arah positif sehingga kelak anak menjadi pribadi yang baik.Â