Psikolog Ungkap, Olahraga Sepakbola Punya Banyak Manfaat Buat Anak

Ilustrasi anak main sepakbola.
Sumber :
  • VIVA/Sumiyati.

BANDUNG – Tak hanya untuk dewasa, olahraga sepakbola ternyata juga memiliki banyak manfaat untuk anak. Tidak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga dapat melatih fokus, konsentrasi hingga tingkat kepercayaan diri buah hati. 

Hal itu diungkap Psikolog, Yusrinda Silvianis Diwanti, M.Psi. Menurutnya, dengan anak bermain sepakbola, baik laki-laki maupun perempuan, akan terjadi perubahan fisik dan hormon. Seperti apa? Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk moms!

"Sepakbola ini bisa jadi aktivitas yang fokus pada pemantauan dan pengelolaan fisiknya anak. Dengan kognitif yang juga semakin berkembang, sepakbola ini bisa membantu dia untuk paham ada aturan pertandingan yang kompleks. Kemudian bisa mengambil keputusan, lalu bertahan di bawa tekanan," jelasnya di acara MilkLife Soccer Challenge, yang digelar Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife di Bandung, baru-baru ini. 

Tidak hanya itu, Yusrinda menjelaskan, sepakbola juga dapat melatih ketangguhan mental anak dan membuatnya tetap fokus. Dan yang tidak kalah penting, bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka.

"Sepakbola juga bisa membuat anak percaya diri, karena keterlibatan dia dalam tim bisa membuat dia lebih percaya diri dan tangguh ketika menghadapi hambatan," ujarnya. 

Yusrinda melanjutkan, dengan sepakbola, anak bisa mencapai, mengelola hingga mempertahankan energi optimal selama pertandingan. Hal itu karena, saat bermain sepakbola, si anak akan menemukan energi terbaiknya agar dapat bertahan hingga selesai. 

"Kedua membantu anak untuk berkonsentrasi karena pertandingannya panjang butuh konsentrasi dan fokus yang lebih baik. Ketiga bisa melatih anak berinteraksi mengelola diri dari tekanan yang berasal dari pelatih, anggota tim dan juga publik," ungkapnya.

Mama Cantik Viral Aniaya Anaknya di Medan Jadi Tersangka dan Ditahan

"Lalu berinteraksi dengan lawan main dan juga wasit. Kemudian bisa mengelola kecemasan sebagai pemain inti dan juga cadangan. Terakhir, bisa mengelola diri menghadapi perbedaan skor dan durasi pertandingan," imbuhnya. 

Sementara dari segi fisik,menurut Yusrinda, dampak positifnya tentu menjadi aktivitas yang lebih baik dan terarah, dibanding anak hanya di rumah bermain gadget dan lainnya. 

Konsumsi Protein Hewani di Indonesia Rendah, Padahal Bisa Cegah Stunting Hingga Bantu Pertumbuhan

"Selain itu, dari segi kepercayaan diri, karena dia terlibat dalam tim bisa bekerja sama, itu bisa membangun kepercayaan dirinya. Dari segi kesehatan mental bisa membantu anak untuk mengekspresikan emosi dengan lebih baik," pungkasnya. 

Ilustrasi susu/anak.

Photo :
  • Freepik
Emosi Diminta Bersihkan Rumah, Anak Tebas Ibu Kandung di Makassar

Brand Manager PT Global Dairi Alami - MilkLife, Adrian Tan, menambahkan, untuk mendukung aktivitas anak dalam bermain sepakbola, asupan nutrisi yang baik juga diperlukan. Salah satunya dengan mengonsumsi susu. 

Sayangnya Adrian Tan mengungkap, konsumsi susu penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Hal itu karena, sebagian besar orang Indonesia memiliki masalah dengan intoleransi laktosa. 

"Jadi lactose intolerance itu adalah ketidakmampuan tubuh kita untuk mencerna gula yang ada di dalam susu sapi. Jadi efeknya adalah setelah minum susu dia akan mual, perut kembung dan pada tahap akhirnya dia bisa diare," tuturnya.

Itulah sebabnya, banyak orang Indonesia yang kemudian jadi enggan untuk mengonsumsi susu sapi, karena takut kembung atau bahkan diare jika meminumnya. 

"Maka dari itu, kita dari MilkLife punya misi supaya untuk membangkitkan kembali minum susu ke penduduk Indonesia. Kita hadir dengan MilkLife lactose intolarance free. Jadi kita tidak perlu lagi khawatir untuk minum susu. Jadi, segala gejala seperti perut kembung, mual itu tidak akan terasa lagi dengan lactose free ini. Lactose-nya sudah hilang jadi dapat dicerna dengan baik susunya jadi tidak ada lagi efek samping," imbuhnya. 

Lebih lanjut Adrian mengatakan, melalui acara MilkLife Soccer Challenge ini, tujuan utamanya untuk lebih mengedukasi masyarakat Indonesia agar mau minum susu. 

"Supaya masyarakat Indonesia lebih membangun culture untuk minum susu, bahkan lebih memberikan nutrisi kembali ke anak-anak terutama," tutupnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya