Bun Anak-anak Susah Diajak Potong Rambut? Begini Triknya

Ilustrasi gaya rambut anak
Sumber :
  • sentinelassam.com

JAKARTA – Mengajak buah hati untuk potong rambut bukan hal mudah. Biasanya, orangtua harus membujuk anak terlebih dahulu atau mengiming-imingi sesuatu agar mereka mau potong rambut. 

Pernah Dilarang KB oleh Edwrad Akbar, Kimberly Ryder Kasih Pesan Ini Buat Para Wanita

Operation Manager KiddyCuts, Sulastri Ningsih, tidak memungkiri bahwa anak memang sulit untuk diajak potong rambut. Terutama, mereka yang berusia 1-3 tahun. Apa alasannya? Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

"Kesulitannya mereka itu aktif, gak tahan lama untuk diam di satu tempat. Jadi misalnya, kita lagi antre, mereka kita dudukin satu, paling 5 menit udah langsung lari ke sana, lari ke sini," ujar Sulastri saat ditemui di store KiddyCuts Mall Grand Indonesia, Jakarta, baru-baru ini. 

Mengenal Hernia Inguinal Umum Terjadi pada Bayi Laki-laki, Tak Bisa Sembuh Sendiri Perlu Tindakan Operasi

Ilustrasi potong rambut.

Photo :
  • dok. pixabay

Lebih lanjut, Sulastri mengatakan, untuk membuat anak-anak mau potong rambut, caranya dengan membuat mereka nyaman terlebih dahulu. Apalagi, menggunting rambut anak lebih sulit dibanding dewasa. 

Dua Fotografer Cabul Berkedok Casting Model Akhirnya Ditangkap, Pelaku Sembunyikan Kamera di Kamar Korban

"Pastinya cara meng-handle potong rambut anak dan dewasa berbeda. Kalau dewasa, dari tipe rambut dan banyaknya juga beda dengan anak. Sehingga harus lebih teliti. Dan biasanya lebih cepat mengerjakan yang dewasa dibanding anak-anak," tuturnya. 

"Anak-anak sekitar 30 menit, karena kadang lagi gunting (baru) setengah nangis, berenti dulu. Jadi, kita tidak bisa menentukan waktunya yang penting anak-anak nyaman dulu. Kalau dewasa itu bisa 15-20 menit. Dan tekniknya juga berbeda untuk dewasa dan anak," sambungnya. 

Sedangkan untuk model, Sulastri mengatakan, tidak jauh berbeda dengan dewasa. Namun, terkadang harus disesuaikan, karena tidak semua model rambut cocok untuk anak. 

"Kadang suka banyak request dari Mami Papinya untuk gunting bisa gak seperti ini? Paling nanti kita akan konsultasikan dulu dengan stylish-nya kira-kira cocok atau tidak. Kalau tidak cocok, akan kita arahkan ke model lain. Karena anak-anak rata-rata pertumbuhan rambutnya belum menyebar, belum sama. Jadi, memang ada beberapa model yang tidak bisa sama sekali diaplikasikan," jelasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, KiddyCuts juga mengumumkan rencana ekspansinya ke pasar Malaysia yang ditandai dengan kunjungan dari Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia ke Outlet KiddyCuts di Mal Grand Indonesia. 

Pertemuan ini dihadiri langsung oleh YBrs Puan Noor Afifah Abdul Rozak selaku Timbalan Ketua Setiausaha Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia bersama dengan rombongan Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi, Encik Aidi Azli Wahit dari Kementerian Pembangunan dan Koperasi Malaysia.

Selain itu, ada juga Asmawi Yusuf dari Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia, Suresh Kumar selaku Trade Commisioner MATRADE Jakarta, Levita Supit selaku Ketua Umum Wali (Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia), Encik Khairul Azman Bin Moh Yusof sebagai perwakilan dari Malaysia Franchise Association, Kedutaan Malaysia, 12 pelaku usaha dari Malaysia dan Arleen Djohan selaku Komisaris KiddyCuts. 

"Kunjungan kami bersama dengan Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia merupakan bukti dukungan dan kepercayaan yang besar dalam misi kami untuk memberikan layanan berkualitas kepada anak-anak dan keluarga khususnya dalam industri ini," ujar YBrs Puan Noor Afifah Abdul Rozak. 

Managing Director KiddyCuts, Cecilia Wirawan mengaku merasa terhormat atas kunjungan dari Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia. 

"Kami sudah mempersiapkan dengan matang rencana ekspansi kami ke Malaysia, khususnya dalam memperkenalkan layanan perawatan rambut anak," pungkasnya. 

Ilustrasi gangguang ADHD pada anak

IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak

Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024