Lindungi Mata Si Kecil dari Bahaya Screen Time: Tips Istirahat Mata yang Tepat!

Anak-anak menggunakan kacamata
Sumber :
  • saturdays junior

JAKARTA  –  Di dunia serba gadget akan sulit untuk mencegah si kecil melakukan screen time. Jika sudah terlanjur terpapar gadget dan sering screen time, ada baiknya ayah dan bunda mengajak si kecil untuk mengistirahatkan matanya. 

Seperti diketahui, di zaman serba digital saat ini, anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu menatap layar digital di komputer, tablet, TV, ponsel pintar, dan perangkat lainnya. Terlalu lama menatap layar dapat berdampak buruk pada kesejahteraan anak-anak, termasuk kesehatan mata mereka.

Dikutip laman Healthy Children, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mulai melihat-lihat perangkat media digital, seperti tablet atau ponsel pintar milik orang tua mereka, sejak usia 6 bulan. Pada usia remaja, berdasarkan penelitian, anak-anak menghabiskan hampir 7 jam sehari menggunakan media berbasis layar, menonton TV, bermain video game, dan menggunakan media sosial. Apalagi jika sedang bersenang-senang, anak-anak mungkin akan terus bermain dan menonton hingga membuat mata lelah.

Seringnya mata terpapar layar gadget akan sangat berbahaya untuk kesehatan mata, ini belum termasuk waktu tambahan yang dihabiskan menggunakan layar di sekolah dan mengerjakan pekerjaan rumah.

Ilustrasi anak main HP/gadget.

Photo :
  • Pexels/Ron Lach

Istirahatkan Mata

Menatap layar dalam waktu lama tanpa istirahat dapat menimbulkan gejala seperti:

Kelelahan mata 

3 Tips Pilih Warna Softlens Sesuai Occasion, Alami Tapi Tetap Elegan!

Otot di sekitar mata, seperti otot lainnya, bisa menjadi lelah jika terus digunakan. Berkonsentrasi pada layar dalam waktu lama dapat menyebabkan kesulitan konsentrasi dan sakit kepala yang berpusat di sekitar pelipis dan mata. Anak-anak juga mungkin menggunakan perangkat layar yang pencahayaannya kurang ideal sehingga menyebabkan kelelahan karena menyipitkan mata.

Penglihatan kabur

World Sight Day: 60.000 Anak Indonesia Mengalami Gangguan Penglihatan

Menatap pada jarak yang sama untuk waktu yang lama dapat menyebabkan sistem fokus mata menjadi kejang atau "terkunci" untuk sementara. Kondisi yang disebut dengan spasme akomodasi ini menyebabkan penglihatan anak menjadi kabur saat ia mengalihkan pandangan dari layar. 
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan komputer dan aktivitas dalam ruangan jarak dekat lainnya dapat memicu peningkatan angka miopia (rabun jauh) di kalangan anak-anak, meskipun hal ini belum terbukti. Lebih banyak waktu bermain di luar dapat menghasilkan perkembangan penglihatan yang lebih sehat pada anak-anak.

Mata kering

Hati-hati, Sinar UV Ternyata Bisa Sebabkan Katarak

Penelitian menunjukkan bahwa orang lebih jarang berkedip saat berkonsentrasi pada layar digital, sehingga dapat membuat mata kering dan iritasi. Penggunaan komputer desktop dan laptop bisa sangat mengganggu mata anak-anak, karena biasanya posisinya lebih tinggi dalam bidang visual dibandingkan buku, misalnya. Akibatnya, kelopak mata bagian atas cenderung terbuka lebih lebar sehingga mempercepat penguapan lapisan air mata.

Terkait kondisi kesehatan mata, Saturdays, merek kacamata lokal yang dikenal dengan ragam produk yang disesuaikan bagi konsumen Asia, resmi memperkenalkan Saturdays Junior, lini koleksi untuk anak-anak berusia 3-12 tahun. 

Sejalan dengan visinya untuk berkontribusi dalam persiapan generasi emas Indonesia 2045, koleksi ini memiliki tagline “Future Starts Today”. Semua koleksinya yang khusus untuk anak, ditawarkan dengan lensa blue-light dan minus, yang dirancang untuk mendukung kenyamanan anak-anak dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 

Anak-anak menggunakan kacamata

Photo :
  • saturdays junior

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, sebanyak 33,44 persen anak usia dini (0-5 tahun) dan 52,76 persen anak usia 5-6 tahun telah menggunakan ponsel. Koleksi ini pun diluncurkan untuk menyelaraskan gaya hidup yang melindungi penglihatan anak-anak dari dampak negatif pemakaian gadget yang kini semakin meningkat.

“Dalam proses perancangannya, kami melakukan penelitian, mulai dari wawancara dengan para orang tua hingga uji pemakaian langsung pada anak-anak, kami merancangnya untuk melindungi penglihatan anak-anak dari dampak negatif pemakaian gadget. Dengan mempertimbangkan perilaku anak yang lebih aktif, kacamata ini memiliki temple yang lebih nyaman dan spring hinge atau engsel yang fleksibel, sehingga dapat mengakomodasi aktivitas anak yang dinamis,” ujar Tomy Herseta, Direktur Kreatif Saturdays.

Dalam koleksinya ini, ada beragam model kacamata yang ditawarkan, termasuk versi mini dari koleksi terbaik seperti Filmore, Hamilton, Ashley, Mona, dan lainnya. Hal ini memungkinkan orang tua dan anak untuk menampilkan gaya serupa dengan model kacamata yang sejenis. Kolaborasi dengan karakter ikonik Doraemon juga menjadi daya tarik dengan koleksi kacamata yang menggemaskan dan fungsional untuk anak-anak.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya