Ustaz Bendri Jaisyurrahman Sebut Peran Suami dan Ayah Minim di Indonesia Efeknya Rusak Mental Istri

Ilustrasi pasangan bertengkar
Sumber :
  • Freepik/yanalya

JAKARTA –Isu fatherless yang belakangan jadi perhatian publik tanah air ternyata paling berdampak pada istri. Diungkap oleh ustaz Bendri Jaisyurahman, ketidakterlibatan suami dalam pengurusan dan pengasuhan anak membuat masalah kesehatan mental pada istri mereka.

Melody Istri yang Tega Lindas Suami Sempat Pergi ke Bali Bareng Pacar Sebelum Kepergok

Diungkap Ustaz Bendri Jaisyurrahman, saat bertemu dengan salah satu dosen Indonesia mengungkap fenomena tersebut kepadanya.

"Salah satu yang menarik yang disampaikan oleh beliau itu adalah Indonesia ini unik, keayahan di Indonesia ini terdampak bukan pada anak tapi pada istri. Istri-istri yang terluka jiwanya, istri-istri yang mental healthnya rusak, baby blues itu karena ayahnya tidak berperan," kata beliau dikutip dari tayangan YouTube Nikita Willy Official.

Istri yang Lindas dan Seret Suami Ternyata Selingkuh dengan 2 Pria

Ilustrasi ayah dan anak.

Photo :
  • Freepik/freepik

Lebih lanjut, ustaz Bendri mengungkap ketika istri melahirkan harusnya suami ikut berperan membantu menjaga anak mereka. Beberapa tindakan kecil seperti ikut menggendong anak ketika nangis, hingga mengganti popok harusnya dilakukan oleh suami. Bukan malah memberikan labeling negatif kepada istri mereka.

Tampang Melody Sharon, Istri yang Lindas Suami Usai Kepergok Selingkuh

"Bayi lahir, (Ayahnya) gendong kek, terlibat dengan gantiin popoknya kek. Ini enggak, 'kamu tuh habis lahiran males banget sih' langsung muncul-lah stigma, muncul labeling 'manja banget ibuku enggak kayak kamu' labeling itu dia tidak memahami perannya sebagai ayah," kata dia.

Dampak ketidakterlibatan ayah dalam parenting itu sangat besar dirasakan oleh istri. 

"Terdampaknya istri. Belum lagi dia pergi-pulang tidak tanyakan kabar. Kadang-kadang malah tinggalkan masalah. Makanya kenapa khusus di Indonesia isu ke-ayahan itu mau enggak mau dampaknya ke istri," kata dia.

Maka dari itu, ustaz Bendri Jaisyurrahman mengingatkan kepada suami sekaligus ayah untuk tidak pernah memisahkan antara menjadi ayah yang baik dan suami yang baik. Ketika seorang pria menjadi suami yang baik, secara otomatis dirinya bisa menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya.  

"Makanya saya selalu bilang 'jangan pernah memisahkan antara menjadi ayah yang baik dan suami yang baik'. Sehebat-hebatnya mas Indra untuk menjadi ayah yang baik, tapi misalnya istri merasa kecewa kemudian terungkapkan anak membaca bahasa tubuh istri. Misalnya bertemu salaman aja hah, anak merekam itu. Anak enggak akan kagum, anak akan bilang 'papa nih, mama gue aja begini' sampai seperti itu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya