Soal Isu Fatherless! Ustaz Bendri Jaisyurrahman Ungkap Tidak Ada Ayah yang Baik, Kenapa?

Ustaz Bendri Jaisyurrahman.
Sumber :
  • Youtube Nikita Willy Official.

VIVA Parenting – Belakangan ini isu fatherless atau ketidakterlibatan ayah dalam pengasuhan anak jadi sorotan publik. Menariknya di Indonesia sendiri menduduki peringkat ketiga di dunia sebagai fatherless country

Remaja 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Ibu Berharap Kasus Anaknya Bisa Disetop

Terkait dengan isu fatherless ini, Ustaz Bendri Jaisyurrahman angkat bicara. Menurutnya, banyak anak di Indonesia yang merasa sosok ayah hanya hadir secara fisik namun tidak secara psikologis. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

"Ketika saya berbicara dari hati ke hati dengan mereka, semua jawabanya sama, mereka punya ayah tetapi yatim. Artinya ada ayahnya secara fisik tapi tidak hadir secara psikologis,” kata beliau dikutip dari tayangan YouTube Nikita Willy, Selasa 28 Mei 2024.

Momen Unik! Ayah ini Syok Ketika Mobil Koleksi Kesayangannya Dijadikan Mainan oleh Anaknya

Tak hanya itu, ustaz Bendri juga mengungkap pandangan anak-anak terhadap fungsi ayah dalam keluarga. Dalam pendapat anak-anak, fungsi ayah hanya sebagai pemberi nafkah dan pemberi izin untuk menikah.

Viral Pria di Jaktim Diseret Mobil hingga Kaki Patah saat Pergoki Istri Selingkuh

"Pertama pemberi nafkah, yang kedua memberi izin untuk menikah. Itu menurut mereka,” ungkapnya.

Di sisi lain, ketika ditanya mengenai sosok ayah yang baik, Ustaz Bendri menyebut tidak ada ayah yang baik, jika tidak dari suami yang baik.

"Tidak bisa jadi ayah yang baik kecuali jadi suami yang baik. Karena sejatinya anak bisa kagum sama ayahnya lewat lisan ibunya," tuturnya.

Ustad Bendri juga menyebut penting adanya keterlibatan dari istri sebagai public relation kepada anaknya. Yang mana tugas istri sebagai PR dalam rumah tangga untuk membentuk image ayah yang baik. 

"Makanya kak Niki itu PR dari mas Indra, kalau misalnya kak Niki menceritakan 'yang baik-baiknya' walaupun mungkin ada problem, anak akan bilang 'wow'. Sebab apa? Walaupun tidak pernah mungkin intens, tapi kekaguman itu kan dibentuk lewat exposure," jelasnya.

Nantinya kekaguman sosok ayah pekerja keras dan sebagainya yang digambarkan istri dengan baik kepada anak, akan membantu anak menyadari kehadiran penting dari ayah dalam sebuah rumah tangga.

“Ketika istri menceritakan 'papamu nak, itu luar biasa dulu berjuang buat kita'. Lisan istri itu akan membuat anak 'wow aku beruntung punya papa'. Makanya jadi ayah yang baik tidak mungkin dilalui tanpa menjadi suami yang baik. Itulah kenapa isu fatherless tidak hanya hubungan ayah dan anak saja," pungkasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya