dr Zaidul Akbar: Ini Jenis Makanan yang Bikin Anak Punya Karakter Baik

Zaidul Akbar
Sumber :
  • Tangkapan Layar: Instagram

VIVA Parenting – Apa yang anak konsumsi akan berpengaruh ke semua organ tubuh dan pikirannya. Jika yang dikonsumsi baik, maka akan membawa dampak baik pula untuk anak tersebut. 

Masakan Keasinan? Tenang, Ini Trik Mudah Mengatasinya dengan 1 Bahan Simpel!

Lalu, adakah jenis-jenis makanan yang membuat anak memiliki karakter baik? Pendakwah sekaligus dokter, Zaidul Akbar akan memberikan penjelasannya. Yuk, scroll!

Salah seorang jamaah bertanya pada Zaidul Akbar, makanan apa saja yang bisa membuat anak memiliki karakter baik. Menurutnya, semua makanan yang baik bisa membuat anak punya karakter yang baik. Apa maksudnya?

Israel Tahan 270 Anak Palestina dengan Kondisi Memprihatinkan, Menurut Komisi Urusan Tahanan

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.

Photo :
  • Freepik/freepik

“Semua jenis makanan yang baik, tidak diolah, alami, tumbuhnya tidak terkontaminasi, rata-rata juga akan memberikan efek yang baik,” ujar dr. Zaidul Akbar dalam video yang diunggah di Youtube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip VIVA, Senin 27 Mei 2024.

UNRWA: Gaza Telah Menjadi Kuburan bagi Anak-anak Palestina

Lebih lanjut menurut Zaidul, istilah yang tepat untuk menyebutnya adalah good food is good mood

“Jadi kalo makanannya baik, makan aja asal jangan berlebihan. Kalo disebutin satu-satu ada sih, cuma nanti repot sendiri kita,” tuturnya. 

Dia mencontohkan dua makanan yang baik dikonsumsi adalah buah dan sayur. Namun, Zaidul Akbar lebih menyarankan untuk memilih sayuran dan buah yang organik. 

“Sayurnya yang organik kalo bisa atau bebas residu, buah-buahan juga sama,” ungkapnya.

Namun, sayur dan buah organik yang dimaksud Zaidul Akbar tidak melulu harus mahal. Asal buah dan sayuran tersebut ditanam dengan baik, maka menurutnya itu sudah tergolong organik. 

“Saya tidak punya anggaran beli buah organik, ini organik (rambutan). Jadi jangan terlalu parno dan horor dengan kata organik. Mangga di depan itu kan tumbuh sendiri, berarti organik itu,” jelasnya.

“Jadi bahasa organik itu kan seperti menjadi standar, padahal kalo dia tumbuhnya alami, kasih pupuknya sehat-sehat ya organik lah dia. Versinya kita lah gitu ya,” imbuh dr. Zaidul Akbar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya