Dear Mom, Ini Pentingnya Memperkenalkan Emosi pada Anak
- vstory
VIVA Lifestyle – Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sociology of Development menyoroti pentingnya memperkenalkan emosi pada anak sejak dini. Hal ini bertujuan agar anak dapat mengelola emosinya dengan baik, yang pada gilirannya memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah dan menenangkan diri dengan lebih efektif.
Orang tua memiliki peran krusial dalam proses ini, dimulai dari memanfaatkan waktu bermain anak untuk mengenalkan konsep emosi dengan cara yang menyenangkan. Scroll lebih lanjut ya.
1. Emosi Senang
Emosi senang atau bahagia merupakan perasaan yang dicari oleh banyak orang. Hal ini dapat timbul saat seseorang menikmati makanan favorit, mendapatkan hadiah, menghabiskan liburan bersama keluarga, atau ketika harapan tercapai. Dalam episode spesial ini, anak-anak diajak untuk menebak kondisi emosi yang sedang dirasakan karakter "Cricket".
2. Emosi Terkejut
Emosi terkejut merupakan salah satu bentuk perasaan yang meliputi rasa takjub atau terpana, muncul ketika ada sesuatu yang tiba-tiba atau tidak terduga sama sekali. Dalam tayangan ini, karakter "Beo" mengajak anak-anak untuk mengenali dan menebak emosi yang sedang dialami.
3. Emosi Sedih
Emosi sedih muncul saat seseorang merasa tidak beruntung, kehilangan, atau ketidakmampuan untuk mencapai harapan. Hal ini dapat ditandai dengan perasaan bingung, kecewa, patah hati, atau putus asa. Analoginya, kondisinya serupa dengan cerita Astrobek yang merasa gagal dalam eksperimen di laboratorium favoritnya.
4. Emosi Marah
Emosi marah adalah respons alami yang dialami oleh setiap orang, termasuk anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Ketika marah, tubuh mengalami perubahan fisik dan emosional yang dapat mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial. Penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak-anak cara mengelola dan mengekspresikan emosi marah dengan bijaksana. Beo menunjukkan cara meredam emosi marah dengan tarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya.
5. Emosi Takut
Emosi takut timbul karena kegelisahan berlebihan dalam pikiran, baik karena kegelapan, hal yang menyeramkan, ketinggian, maupun situasi berbahaya. Seperti yang dialami karakter "Cis Cis" saat berada sendirian di malam hari dengan listrik mati.
DOMIKADO, sebuah serial edutainment yang tersedia secara gratis di kanal YouTube, menampilkan konsep Puppet Show yang kreatif. Dengan teknik produksi yang inovatif, DOMIKADO menjadi sarana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak di Indonesia. Setiap episodenya dirancang dengan memperhatikan kurikulum sekolah-sekolah TK dan SD, sehingga pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan pendidikan anak-anak di Indonesia.
Menurut penelitian tersebut, anak-anak yang memiliki pemahaman yang baik tentang emosi cenderung tidak menggunakan amarah, agresi, atau pembangkangan untuk mengekspresikan diri. Oleh karena itu, edukasi mengenai emosi dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk tayangan edutainment seperti yang ditampilkan di channel Youtube DOMIKADO.
DOMIKADO, sebagai serial edutainment yang tayang secara gratis di kanal YouTube, menggunakan konsep Puppet Show yang kreatif untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada anak-anak. Melalui teknik produksi yang inovatif, DOMIKADO berhasil menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak di Indonesia. Setiap episodenya tidak hanya menghibur, tetapi juga menyediakan pembelajaran yang relevan dengan kurikulum sekolah-sekolah TK dan SD.
Salah satu aspek penting dalam memperkenalkan emosi pada anak adalah dengan mengajarkan mereka mengenali berbagai jenis emosi, seperti senang, terkejut, sedih, marah, dan takut. Melalui penontonan bersama episode DOMIKADO, orang tua dapat membantu anak-anak memahami dan mengidentifikasi perasaan-perasaan tersebut dalam konteks yang aman dan mendidik.
Selain itu, DOMIKADO juga mengajak anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kolaboratif, mulai dari lomba mewarnai, menyanyi, menggambar, hingga pertunjukkan langsung Puppet Show DOMIKADO. Dengan demikian, DOMIKADO bukan hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga menjadi platform pembelajaran yang menyeluruh bagi perkembangan sosial-emosional anak-anak di Indonesia.