Orang Tua Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Anak Jadi Korban Bullying

Ilustrasi korban bullying
Sumber :
  • Pixabay/ wokandapix

VIVA – Kasus bullying memang masih menjadi momok di lingkungan sekolah. Insiden ini akan merugikan kedua belah pihak. Bagi pelaku akan terkena sanksi, sementara korban akan mogok sekolah. Hal ini akan berpengaruh untuk masa depan mereka.

Gemas, Anak Ini Dijemput Anjing Peliharaannya Setiap Pulang Sekolah Jadi Viral di Media Sosial

Menurut Psikolog dan Ahli Parenting Irma Gustiana, perundungan ini banyak disebabkan banyak faktor. Mulai dari lingkungan rumah, atau faktor dari anak itu sendiri. Dari sisi sekolah juga bisa terlibat terjadinya perundungan karena minimnya Sumber Daya Manusia (SDM).

Irma Gustiana, Psikolog dan Ahli Parenting

Photo :
  • VIVAcoid/Agus Setiawan
MoU dengan Polri, Mendikdasmen Sebut Kekerasan Diselesaikan Secara Damai dan Guru Tak Jadi Terpidana

“Perundungan faktor penyebabnya banyak sekali. Bisa jadi karena keluarga itu sendiri, memang mencontohkan aktivitas kekerasan dalam keluarganya, internal anak sendiri, sehingga sulit mengontrol emosinya, dari sisi sekolahnya SDMnya kurang. Tidak ada call center,” kata Irma di kawasan Cianjur, Jawa Barat pada Jumat, 8 Maret 2024.

Ia menerangkan beberapa ciri-ciri seorang anak menjadi korban bullying. Salah satunya adanya perubahan dari sisi emosi.

Sempat Dirawat, Bocah Kelas 3 SD di Subang Meninggal Usai Jadi Korban Perundangan Kakak Kelas

“Yang pertama kali yang bisa kita lihat adanya perubahan dari sisi emosi. Misalnya seorang anak yang biasanya kelihatan happy wajahnya, pulang sekolah senang atau sehari-harinya terlihat wajahnya bahagia, namun di dua pekan terakhir terindikasi wajahnya murung, bersedih. Nah itu sebetulnya menjadi redflag atau pertanda jangan-jangan memang ada sesuatu hal yang dilanda oleh anak,” pungkasnya.

Perubahan ini, kata Irma, seharusnya orang tua bisa mengetahuinya. Dari segi perilaku juga bisa terlihat. Anak-anak yang menjadi korban bullying cenderung malas sekolah. Sebab, ia merasa terancam ketika bertemu dengan pelaku atau teman-temannya di sekolah.

“Itu kepekaan orang tua harus tinggi. Kemudian adanya perubahan dari segi perilaku. Misalnya si anak mogok sekolah, nggak mau sekolah karena dia merasa teman-temannya itu sumber dari aktivitas perundungan yang dia alami. Nah itu biasanya secara sadar si anak akan menolak bertemu dengan sumber stresnya,” tandasnya.

Irma Gustiana, Psikolog dan Ahli Parenting

Photo :
  • VIVAcoid/Agus Setiawan

Ciri lainnya anak jadi korban bullying yaitu dari segi pikiran. Terkadang anak akan sulit di ajak komunikasi. Menurut Irma, cara bicara anak yang jadi korban bullying sebenarnya bisa diindikasi oleh orang tua. Oleh sebab itu orang tua seharusnya peka terhadap anak.

“Kemudian secara pikiran. Secara pikiran anak ini kadang-kadang anak sulit di ajak komunikasi. Tapi kalau misalnya orang tua bisa peka lagi terhadap anak tersebut sebenarnya kelihatan dari cara bicaranya. Atau kalau sudah di fase cukup berat kalimat-kalimat depresi itu bisa terungkap si anak,” bebernya.

Ia mengimbau untuk para orang tua membatasi aktivitas di media sosial dan juga memperhatikan tingkah laku anak di lingkungan tempat tinggal.

Lebih lanjut, ia menjelaskan jika komunikasi antara orang tua dan anak seharusnya terjalin baik. Sebab, ketika komunikasi terjalin dengan baik maka anak akan lebih nyaman untuk bercerita tentang kegiatannya selama di sekolah ataupun kejadian yang di rasa perlu di komunikasikan. Ia menambahkan, orang tua seharusnya menghindari tindakan kekerasan.

Penyanyi IU

Pelaku Pencemaran Nama Baik IU Divonis 4 Bulan Penjara

Pengadilan Distrik Pusat Seoul telah menjatuhkan vonis hukuman penjara 4 bulan kepada Kim Mo (39), seorang wanita yang terbukti bersalah melakukan pencemaran nama baik IU

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024