Lebih dari Sekedar Antar ke Posyandu, Ini Peran Penting Ayah untuk Kesehatan Anak

Program Kesehatan SIGAP
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar

JAKARTA  – Munculnya berbagai masalah kesehatan di masyarakat membuat pemerintah Indonesia menambahkan fokus yang lebih mendalam terhadap kondisi anak-anak. Lewat program-program yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, setidaknya ada 1 juta anak bisa dilindungi dari terpaparnya risiko penyakit yang sebenarnya dapat dicegah melalui sosialisasi perilaku positif yang berfokus pada imunisasi yang rutin, lengkap, dan sesuai jadwal, melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan pemberian makanan bergizi pada anak usia 0-24 bulan.

Tingkatkan Pelayanan Masyarakat, Ketum TP PKK Tekankan 6 SPM sebagai Konsep Baru Posyandu

Pada tahun 2021, lebih dari seperempat kematian pada anak-anak disebabkan oleh Pneumonia dan Diare, penyakit-penyakit ini sebenarnya dapat dicegah melalui perilaku hidup bersih dan sehat yang sangat mendasar seperti menjaga kebersihan tangan, imunisasi lengkap yang tepat waktu, dan disertai dengan pola makan yang baik.

"Salah satu inisiatif dari Kementerian Kesehatan melalui program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) adalah untuk mempromosikan budaya hidup sehat dan praktik hidup sehat, yang kemudian akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak. Selain itu Kementerian Kesehatan juga terus berupaya meningkatkan gizi masyarakat, terutama pada anak balita agar ke depan menjadi generasi penerus yang lebih berkualitas. Kami mengapresiasi inisiatif program ini, yang dapat meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat melalui pendorongan positif praktik hidup sehat," kata Mahmud Fauzi, SKM, M.Kes., Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi dan Mutu Pelayanan Gizi KIA, Direktorat Gizi dan KIA, Kementerian Kesehatan, dalam acara media briefing Keluarga SIGAP, di Jakarta, Rabu 28 Februari 2024.

Ribuan Kader TP PKK dan Posyandu Lakukan Gerak Bersama Ciptakan Semangat Sehat dan Bahagia

Di sisi lain, untuk menerapkan program-program kesehatan ini diperlukan kerja sama antara pasangan suami istri demi kesehatan anak-anaknya. Menurut Ardi Prastowo selaku Team Leader Program Keluarga SIGAP, ayah berperan penting dalam membuat keputusan yang menentukan apakah anaknya akan mendapatkan vaksin di posyandu, atau mengajarkannya cara mencuci tangan yang bersih, hingga memberikan asupan yang bernutrisi.

Tri Tito Karnavian Luncurkan Percontohan Posyandu dengan 6 Bidang SPM di Jakarta

"Ayah itu harus berperan aktif. Artinya nggak cuma antar ibu ke posyandu terus kabur. Peran itu diterjemahkan sebagai peran aktif, nggak cuma antar duduk di luar tapi ikut terlibat," kata Ardi Prastowo.

Posisi ayah sebagai kepala keluarga juga sangat penting untuk membuat keputusan yang bijaksana demi istri dan anak-anaknya. Dalam hal menerapkan gaya hidup sehat di keluarga, ayah juga harus aktif mendukung istri dan anaknya mengikuti program kesehatan dari pemerintah yang sudah disediakan.

"Terutama terkait imunisasi, berpengetahuan tentang KIPI. Bahwa kalau anak sakit habis imunisasi itu bukan sakit tapi vaksinasinya bekerja. Jadi ayah tidak menolak istrinya ketika minta pendapat anak harus vaksin atau tidak," papar Ardi.

Program Keluarga SIGAP diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengubah perilaku masyarakat, khususnya orang tua dengan anak 0-24 tahun untuk mempraktikan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

Kegiatan Laskar Pencerah mengenai bahaya rokok bagi remaja

Laskar Pencerah: Upaya Yoga Andhika Bina Remaja untuk Hidup Sehat dan Jauhi Hal Negatif

Remaja merupakan Laskar Pencerah bagi masa depan negeri ini. Jika dibina dengan baik, remaja memiliki masa depan yang panjang dan bisa meraih sukses di dunia dan akhirat

img_title
VIVA.co.id
19 Oktober 2024