Dampak Buruk dari Bullying di Sekolah Seperti Anak Vincent, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
- Pixabay/ wokandapix
Jakarta – Media sosial kembali dihebohkan dengan kasus perundungan alias bullying yang dilakukan di sebuah sekolah di kawasan Serpong, Tangerang. Pelaku dari aksi tersebut bahkan disebut-sebut sebagai anak dari komedian ternama Vincent Rompies hingga akhirnya berurusan dengan polisi.
Bullying, atau perundungan, merupakan masalah yang serius yang dapat merusak lingkungan sekolah dan mengganggu perkembangan siswa. Meskipun sering dianggap sebagai bagian dari proses belajar dan tumbuh dewasa, namun bullying dapat meninggalkan dampak yang merugikan bagi korbannya.
1. Masalah Kesehatan Mental
Bullying dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan bahkan memiliki dampak jangka panjang seperti gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Korban bullying sering merasa takut, cemas, dan tidak aman di lingkungan sekolah, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan berinteraksi secara normal.
2. Penurunan Prestasi Akademik
Para korban bullying cenderung mengalami penurunan prestasi akademik karena sulit berkonsentrasi di sekolah akibat stres dan gangguan emosional yang disebabkan oleh perundungan. Mereka mungkin absen lebih sering atau menunjukkan ketidakhadiran emosional di kelas, yang berdampak negatif pada pencapaian akademik mereka.
3. Gangguan Hubungan Sosial
Bullying dapat mengganggu kemampuan korban untuk membentuk hubungan sosial yang sehat. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain atau merasa sulit untuk membangun persahabatan baru karena trauma yang mereka alami. Ini dapat mengisolasi korban secara sosial dan meningkatkan risiko mereka terhadap perasaan kesepian dan depresi.
4. Perilaku yang Berisiko
Beberapa korban bullying dapat merespon dengan perilaku yang berisiko atau merugikan diri sendiri sebagai cara untuk mengatasi stres dan trauma yang mereka alami. Ini bisa mencakup penggunaan obat-obatan terlarang, alkohol, atau bahkan percobaan bunuh diri. Bullying juga dapat meningkatkan risiko perilaku agresif atau antisosial di masa depan.
5. Perpetuasi Lingkaran Kekerasan
Bullying tidak hanya memengaruhi korban langsung, tetapi juga berdampak pada seluruh lingkungan sekolah. Ketika perilaku perundungan dibiarkan tidak terkendali, itu dapat menciptakan budaya sekolah yang membenarkan kekerasan dan memungkinkan perilaku perundungan untuk berkembang biak. Ini menciptakan lingkaran setan di mana perundungan terus berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya.