Risiko Serius pada Ibu yang Hamil Anak Kembar, dari Preeklamsia hingga Kematian Pada Janin

Ilustrasi hamil/ibu hamil.
Sumber :
  • Freepik/user18526052

VIVA Lifestyle – Memiliki bayi kembar masih dianggap menggemaskan. Namun siapa sangka ibu hamil yang melahirkan bayi kembar memiliki beberapa risiko masalah komplikasi selama masa kehamilan. 

Waspada! Hipertensi saat Hamil Bisa Ganggu Pertumbuhan Janin

“Kehamilan kembar itu bukan sesuatu yang normal ini berisiko tinggi. Kalau ada pasien yang menggap hamil kembar itu lucu itu salah. Lucu ketika bayi sudah lahir, tapi selama kehamilan ibu hamil perjuangannya luar biasa,” kata Spesialis kebidanan dan kandungan sub spesialis kedokteran fetomaternal RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr. Novan Satya Pamungkas, SpOG. Subsp.KFM di Jakarta Selatan, Selasa 20 Februari 2024.

Lebih lanjut diungkap oleh Novan bahwa  ada beberapa risiko yang bisa dialami ibu yang jamil anak kembar. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Hipertensi Saat Hamil, Bisakah Melahirkan Normal? Begini Penjelasan Dokter

Salah satunya adalah risiko anemia pada ibu hamil cukup tinggi. Sebab, zat beso yang dibutuhkan ibu yang hamil kembar menjadi lebuh meningkat.

Ilustrasi ibu hamil.

Photo :
  • Stocksnap
Tingkatkan Kesadaran Risiko bagi Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

“Zat besi dibutuhkan ibu untuk membangun kehamilan yang baik. Dengan ada dua janin di kandungan zat besi meningkat, sehingga risiko anemia lebih tinggi dialami ibu hamil,” ujar dia. 

Selain itu, beberapa risiko kehamilan lainnya yang juga bisa dialami ibu hamil kembar adalah risiko preeklamsia hingga berisiko terjadinya pendarahan pasca kelahiran meningkat. 

“Kalau hamil kembar jadi double trouble. Risiko ketuban yang semakin banyak menyebabkan rahim ibu meregang ini juga bisa meningkatkan risiko prematur, risiko pendarahan pasca kelahiran meningkat,” sambungnya.

Tak sampai di situ saja, ibu yang hamil anak kembar juga berisiko memiliki ukuran janin lebih kecil dibandingkan dengan kehamilan tunggal.

Ilustrasi bayi kembar

Photo :
  • Pixabay/pexels

Sebab adanya dua plasenta dalam satu rahim, lantaran harus berbagi ruang dengan saudaranya sehingga menyebabkan ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan kehamilan tunggal. 

“Makanya kalau bayi kembar lahirnya kurang dari 2,5kg,” ujarnya.

Ibu yang hamil bayi kembar juga kata Novan berisiko untuk melahirkan bayi dengan prosedur c-section alias caesar.

“Hamil kembar juga meningkatkan risiko cacat bawaan lahir, malpresentasi karena tumpukan posisi janin sehingga sulit membuat kepala janin berada di jalan lahir sehingga persalinan tidak bisa dilahirkan secara normal,” sambungnya.

Ibu hamil anak kembar identik juga bisa menyebabkan risiko terjadinya kematian pada janin. Terutama ketika kehamilan bayi kembar dengan satu plasenta.

“Ada satu janin berperan sebagai donor dan janin lainnya recipent. Donor pompakan darah ke janin recipient donor ketuban kering, dan sebabkan ukuran kecil. Ini berisiko tinggi alami kematian janin dalam rahim,” sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya