Aisah Dahlan Ungkap Kenapa Suami Tidak Pernah Bangun Ketika Bayi Menangis Tengah Malam
- Pixabay/ joffi
JAKARTA – Menjadi orang tua baru tentu menjadi kebahagiaan tersendiri. Namun terkadang menjadi orang tua bisa jadi tantangan dan terkadang menguras emosi. Ya, beberapa orang tua khususnya wanita yang baru saja melahirkan biasanya merasa sendiri.
Terkadang emosinya mudah sekali sensitif terlebih saat malam hari. Malam hari sendiri menjadi tantangan tersendiri bagi seorang ibu lantaran di jam-jam tidur malam bayi sering menangis entah lantaran lapar, atau bahkan merasakan tidak nyaman pada popoknya akibat berkemih atau buang air besar.
Sebagai seorang ibu tentu refleks akan bangun saat mendengar bayi mereka menangis. Namun sayangnya tidak demikian dengan suami. Lantaran hal ini terkadang memicu emosi seorang istri.
Terkait dengan hal itu, dokter sekaligus praktisi neuroparenting skill, dr. Aisah Dahlan angkat bicara. Dijelaskannya bahwa, “memang sudah bawaan dari sananya suami tidak bangun ketika mendengar tangisan suara bayi mereka.”
“Siapa yang pernah punya anak bayi? Anak bayi ibu nangis, ibu bangun bapak enggak bangun. Itu bukan karena dia tidak mau bangun. Laki-laki pada saat tidur, listrik otaknya 70 persen mati,” katanya dikutip dari potongan video yang diunggah di akun TikTok @Parenting Hebat.
Hal ini berbeda dengan perempuan, kata dia. Aisah Dahlan menyebut bahwa aliran listrik di otak wanita 90 persen menyala ketika tidur. Maka tidak heran wanita akan mudah terbangun ketika mendengar sesuatu di sekitarnya.
“Kalau perempuan tidur 90 persen listrik otaknya nyala. Makanya ibu kalau tidur denger anaknya nangis, ibu denger suami ngorok, ibu denger ada yang ketok pintu. Itulah tidurnya perempuan. Banyak perempuan-perempuan yang mengeluh ke saya kurang tidur karena setiap tidur dengar. Begitulah perempuan tidur,” jelasnya.
Aisah Dahlan menambahkan bahwa Allah SWT telah menciptakan seorang wanita seperti itu. Hal ini bisa dipahami sebagai bentuk keistimewaan.
“Allah menciptakan untuk mendengarkan apa yang terjadi sekeliling. Coba kalau ibu terlelap terus apalagi zaman pandemi anak memang sudah tidak tidur dengan ibu dia ketok kamar ibu malam-malam minta obat demam. Coba kalau ibu enggak bangun-bangun gimana?,” jelasnya.
Aisah Dahlan juga menyampaikan kepada istri untuk tidak emosi atau cemburu. Terutama ketika bayi Anda menangis di tengah malam namun suami tidak peka untuk bangun.
“Sekali-sekali aja kita kebablasan, tiga bulan sekali. Di situ Allah punya kuasa dibangunkan suami, tapi dia bangun bukan gendong anak tapi bangunin istrinya ‘mah mah mah anakmu bangun’ Jadi jangan cemburu. Kadang Allah kasih kita itu untuk bisa nyelametin anak cuman karena cemburu kita gendong anak (nangis) suaminya ga bangun. Itu yang bikin capek,” katanya.