Hamil Usia 35 Tahun ke Atas Berisiko, Dokter Beberkan Dampaknya
- Freepik/tirachardz
JAKARTA – Banyak dari orang dewasa yang menunda menikah dengan berbagai alasan. Padahal menikah di usia yang tidak lagi muda memiliki sejumlah risiko terutama terkait dengan masalah reproduksi.
Wanita yang menikah dan hamil di atas usia 35 tahun berisiko salah satunya terkait risiko gangguan tumbuh kembang bayi. Benarkah? Yuk, scroll untuk tahu lebih lanjut.
"35 tahun kualitas dan kuantitas sel telur akan menurun, risiko terjadinya kelainan kromosom meningkat. Rrisiko masalah gangguan tumbuh kembang bayi juga akan meningkat," kata spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) kepada awak media saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa 6 Februari 2024.
Maka dari itu, Boy menyarankan agar sebaiknya wanita bisa menikah di usia reproduksi yakni di kisaran usia 20-35 tahun. Menikah di bawah usia 35 tahun kata Boy, mencegah terjadinya sejumlah kompleksitas selama kehamilan mulai dari pre-eklamsi, hingga hipertensi dalam kehamilan.
"Sebaiknya memang usia reproduksi 20 hingga 35 tahun. Di samping saat konsepsi kualitas sel telur baik, saat hamil juga tercegah terjadinya risiko pre-eklamsi, terjadinya hipertensi dalam kehamilan, risiko prematur. Dengan ibu usia lanjut itu, saat hamil risiko besar," jelasnya
Selain itu, melahirkan di usia di atas 35 tahun juga ditakutkan produksi ASI tidak maksimal. Padahal ASI sendiri memiliki peranan penting bagi bayi mulai dari sisi imunitas hingga kedekatan antara ibu dan anak.
"Setelah melahirkan ibu di atas 35 tahun bisa saja produksi ASI-nya tidak maksimal, pengasuhan tidak maksimal itu banyak hal. Kalau memang bisa, ideal 35 tahun di bawah, menikah," ujar Boy Abidin.