Ini Usia Paling Optimal untuk Lakukan Pencegahan Stunting Pada Bayi

Ilustrasi anak kecil
Sumber :
  • pixabay

VIVA Lifestyle –Pemberitaan mengenai stunting sejak akhir pekan ini kembali jadi sorotan. Kasus stunting di Indonesia sendiri diketahui sudah berada di angka 21,6 persen di tahun 2022 lalu. Meski mengalami penurunan namun nyatanya 1 dari 3 bayi masih mengalami stunting. 

Polisi Ungkap Kondisi Terkini Anak yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Isu mengenai stunting inni juga tak luput dari perhatian calon presiden 2024. Dalam debat Capres kelima atau debat terakhir pada Minggu 4 Februari 2024, sempat terjadi perbincangan tentang penanganan stunting. Scroll lebih lanjut ya.

Seperti diketahui, stunting bisa memberikan beban kepada negara. Anak yang stunting berpotensi memperlambat perkembangan otak, dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

Pengakuan Pihak Sekolah Soal Sifat Anak 14 Tahun di Lebak Bulus yang Bunuh Ayah dan Neneknya

Lantas seperti apa pencegahan stunting? Salah satu yang perlu diperhatikan calon ibu adalah gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat ini sudah harus diadopsi oleh wanita bahkan sebelum hamil, melainkan sejak wanita masuk di usia reproduksi.

Orangtua Cerai saat Bayi, Keinginan Putri Bungsu Pasha dan Okie Agustina Akhirnya Terwujud Bisa Foto Bertiga

"Gaya hidup sehat bukan hanya saat ibu hamil saja. Untuk semua wanita sejak dia masuk di usia reproduksi artinya sudah dapatkan mens pertama, sebaiknya sudah terapkan hidup sehat," kata spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Boy Abidin, Sp.OG (K) kepada awak media saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa 6 Februari 2024.

Lebih lanjut, Boy Abidin mengungkap bahwa sejak wanita mengalami menstruasi pertamanya. Mereka sudah harus menjaga asupan makanan yang masuk ke tubuh mereka. Boy menghimbau kepada mereka yang sudah masuk di usia reproduksi, untuk tidak mengonsumsi makanan yang terlalu banyak garam, terlalu banyak gula dan terlalu banyak lemak.

Ilustrasi ibu hamil.

Photo :
  • freepik by freepik

"Kemudian jaga berat badan. Wanita idelanya lingkar perut 80cm, kalau lebih dari itu diturunkan,"terang Boy Abidin.

Boy menambahkan, penting juga untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara teratur dan tidur cukup. Boy menerangkan, jika terapkan pola hidup sehat maka harapnnya fungsi hormonnya akan baik, kualitas sel telurnya akan baik. 

"Kalau bicara anak atau wanita bereproduksi maka harus dipersiapkan sejak masuk usia reporduksi. Dengan pola hidup sehat, siklus menstruasinya juga akan lebih baik. Menghasilkan hormon yang baik, sel telur yang baik maka diharapkan ketika hamil dan bereproduksi dia akan juga menciptakan atau menghasilkan bayi yang terbaik," jelasnya.

Remaja berusia 14 tahun tega membunuh ayah-nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan

Psikolog Anak Beberkan Faktor Penyebab Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus

Psikolog anak dan Remaja, Novita Tandry menjelaskan faktor-faktor penyebab remaja berinisial MAS berusia 14 tahun yang tega membunuh ayah dan neneknya di lebak bulus

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024