Suka Tumis Sambel? Hati-hati Asapnya Bisa Bahayakan Anak, Kenapa?

Ilustrasi memasak dan memanaskan makanan.
Sumber :
  • Pexels/Martin Lopez

JAKARTA – Polusi udara adalah faktor risiko utama kematian akibat pneumonia di semua kelompok umur. Hampir sepertiga dari semua kematian akibat pneumonia disebabkan oleh udara yang tercemar, yang menewaskan sekitar 749.200 pada tahun 2019. 

Penerapan BBM Standar Euro IV Bisa Atasi Polusi Jabodetabek

Bukan hanya polusi akibat asap kendaraan di jalan saja. Ternyata polusi udara di rumah tangga juga berisiko menyebabkan pneumonia. Data bahkan menyebut polusi udara rumah tangga berkontribusi pada 423.000 kematian.

Berbicara mengenai polusi udara di rumah tangga, ada beberapa dari kita yang mungkin tidak menyadarinya. Namun tahukah Anda jika kebiasaan menumis termasuk menumis sambal juga bisa menjadi salah satu polusi udara di rumah tangga yang menyebabkan masalah respiratory pada bayi dan balita?

Bukan PLTU Libur, Angin 'Tak Punya KTP' Jadi Penyebab Langit Jakarta Bersih Setara Vancouver

Hal ini diungkap oleh Unit Kelompok Kerja (UKK) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K) dalam media briefing IDAI, Kamis 11 Januari 2024.

"Sering tidak disadari asap yang ditimbulkan di dapur misalnya membakar, memanggang atau melakukan menumis sambal. Kalau menumis sambal akan terjadi asap yang sangat iritatif," kata dia.

Ajak Tanam Mangrove, Miss Eco Internasional Indonesia 2025: Negara Kita Sudah Gawat Polusi!

Asap dari menumis sambal ini ternyata bersifat iritatif dan menggangu sistem respirasi anak bayi dan balita terlebih ukuran saluran nafas mereka masih kecil.

"Kita saja terbatuk-batuk (hirup asap tummis sambal) asap yang sama akan dihirup anak-anak yang saluran nafasnya masih kecil. Jadi itu sangat tidak nyaman dan itu bikin iritasi dan itu yang sering tidak disadari,"jelas dia.

Bukan hanya asap tumisan sambal saja, aromaterapi juga ternyata bisa menyebabkan masalah respirasi pada anak bayi dan balita. Sebab aromaterapi juga mengandung bahan kimia yang dapat mengiritasi saluran nafas bayi dan balita.

"Aroma terapi yang jadi tren dengan ibu sekarang aroma terapi asap ngebul itu juga bisa iritatif ada chemical di aroma terapi itu. Yang kalau kita punya bayi menjadi polusi yang tidak menguntungkan," kata dia.

Kemudian kata Nastiti, kebiasaan memanaskan kendaraan di rumah juga bisa memicu terjadinya polusi  udara rumah tangga. Asap kendaraan yang tengah dipanaskan itu nantinya bisa masuk dan terhirup langsung oleh bayi dan balita.  

"Ketika dipanaskan asapnya masuk ke dalam rumah, itu salah satu polusi di rumah yang tidak disadari. Jadi kalau mau memanaskan kendaraan perhatikan ke arah mana asapnya. Panaskan di luar sambil ditungguin supaya kendaraannya tidak hilang," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya