Saat Anak Kejang Demam, Videokan hingga Jangan Beri Minum Kenapa Demikian?

Nikita Willy
Sumber :
  • YouTube

JAKARTA – Febrile seizure atau kejang demam adalah demam yang disertai dengan kejang yang biasanya dialami oleh anak-anak. Kondisi ini umum terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. 

Kondisi 2 Anak di Cilincing yang Dianiaya Ibu Tiri Saat Ditemukan Sangat Memprihatinkan

Sampai saat ini, penyebab kejang demam belum diketahui penyebabnya secara pasti. Akan tetapi, kondisi tersebut diketahui berkaitan dengan kenaikan suhu tubuh yang terlalu cepat di atas suhu normal anak dan kemampuan tubuh anak untuk beradaptasi terhadap kondisi tersebut.

Ketika dihadapkan dengan kondisi anak demam kejang tidak sedikit dari orang tua yang panik dan bingung apa yang harus dilakukannya. Lantas apa yang perlu dilakukan orang tua ketika anaknya mengalami kejang demam?

Anak Demam Jangan Sembarangan Kasih Antibiotik, Begini Penjelasan Ahli

Terkait hal itu, spesialis anak, dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A mengungkap bahwa hal pertama yang harus dilakukan orang tua adalah tidak panik.

"Kalau kita liat di semua literatur saat anak kejang demam, pasti nomor satunya jangan panik. Pasti walau saya tau panik. Tapi di semua itu pertama jangan panik," kata dia dalam podcast Mom's Corner yang diunggah di YouTube Nikita Willy.

Selain Menular, Demam Berdarah Bisa Berujung Kematian Jika Sudah Pernah Terinfeksi

Kedua, yang bisa dilakukan orang tua kata Miza jika memungkinkan adalah memvideokan anak tersebut. Namun dijelaskannya video ini bukan untuk diunggah di media sosial, namun untuk keperluan medis. Dengan video tersebut akan membantu dokter dalam menegakkan diagnosis anak.

"Divideoin, bukan buat konten tentunya. Di videoin itu akan sangat penting buat kami dokter pada saat liat tipe kejangnya seperti apa. Tipenya banyak dan itu cukup membantu buat kita menegakkan diagnosis sampai akhirnya kita menerapi. Ya walaupun enggak ya tetap kita, tapi itu akan sangat membantu. Jadi jangan diupdate di reels,"jelas dia.

Kemudian posisikan anak dalam keadaan tiduran ketika anak mengalami kejang demam.

"Kalau anak dalam keadaan belum tiduran, tidurin. Ada anak kejangnya sambil duduk, ada anak yang kejangnya sambil berdiri. Kalau itu usahakan tiduran," ujarnya.

Kemudian perhatikan pakaian yang dikenakan anak. Jika anak menggunakan pakaian berkerah pastikan baju tersebut tidak mencekik anak.

"Terus baju itu kalau misalkan pakai baju seperti ini (berkancing) dibuka (atasnya) agar tidak mencekik," kata dia. 

Jika anak kejang demam di saat makan. Orang tua harus mengeluarkan makanan yang ada di mulut anak, agar anak tidak tersedak.

"Beberapa kondisi terjadi saat anak makan, di tengah makan, mulutnya masih banyak makanan. Kita buka lalu kita keluarkan makanannya, karena kita enggak mau dia tersedak,"ujar dia.

Saat kondisi kejang, Miza mengungkap posisikan anak dalam kondisi miring. Sementara orang tua mendiamkannya saja. Dia juga mengingatkan pada orang tua untuk tidak memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak saat terjadi kejang demam.

"Habis itu miringin kita diemin aja.  Jangan pernah memasukkan apapun ke mulut anak pada saat anak kejang, sendok, tangan kita, dikasih minum. Dikasih minum saat anak kejang bahaya banget karena sebenarnya kejang demam itu bukan penyakit yang berbahaya dan punya efek jangka panjang. Sebenarnya masuk ke dalam penyakit tidak terlalu berat," ujarnya.

Miza mengungkap salah satu dampak bahaya yang terjadi jika orang tua memasukkan sesuatu ke dalam mulut anaknya saat kejang demam. Yakni dengan memasukkan air ke dalam mulut anak ketika kejang demam bisa membuat paru-paru anak terisi banyak cairan.

"Kalau dikasih minum, kejang ini kan tidak sadar. Pada saat tidak sadar, dikasih minum, minumannya masuk ke paru-paru yang terjadi adalah aspirasi paru-parunya menjadi banyak cairan.
Jangan pernah dikasih apapun, dikasih sendok. Saya pernah dapat pasien anaknya dikasih sendok yang terjadi giginya patah, padahal enggak ada apa-apa," kata dia.

Diungkap Miza, orang tua bisa memantau kejang anak. Kejang anak kata dia biasanya terjadi kurang dari lima menit. Jika memang terjadi lebih dari lima menit bisa segera bawa ke rumah sakit.

"Lalu kita tunggu maksimal 5 menit, karena biasanya kejang demam berlangsung kurang dari 5 menit. Setelah 5 menit, lalu kita liat keadaan anaknya. Kalau kejang demam seharusnya dia sadar, entah nangis, kebingungan. Kalau lebih dari lima (kejang demam) bawa ke dokter. Kalau tidak sampai 5 menit bisa tetap dibawa ke dokter tapi urgensinya tidak terlalu tinggi," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya