Anak Tiba-Tiba Demam, Kapan Harus Dikasih Obat dan Dibawa ke Rumah Sakit?
- Pixabay
JAKARTA – Kesehatan anak pastinya menjadi yang yang paling penting bagi setiap orang tua. tetapi, hidup di negara yang tropis ini membuat anak-anak mudah tertular penyakit mulai dari yang paling umum seperti demam, batuk, dan pilek. Menurut dr. Miza Dito Afrizal, Sp. A, daerah tropis seperti Indonesia ini sangat disukai oleh virus dan bakteri karena memiliki suhu udara rata-rata antara 30-35 derajat celcius. Oleh sebab itu, perkembangbiakan bakteri dan virus jadi lebih mudah dan mengancam sistem kekebalan tubuh manusia.
Biasanya, virus dan bakteri itu masuk ke dalam tubuh dengan dua cara yakni dihirup atau ditelan. Jika dihirup dan menempel di saluran pernapasan maka bisa menyebabkan batuk dan pilek, sementara jika ditelan maka bisa menyebabkan muntah hingga diare. Sedangkan tanda paling umum yang terjadi untuk tahu bahwa tubuh sedang terinfeksi bakteri atau virus ialah demam. Ini merupakan cara kerja sistem pertahanan tubuh untuk membasmi bakteri atau virus yang masuk dengan cara menaikkan suhu badan.
"Kenaikan suhu efektif membunuh virus dan bakteri, jadi saat suhu kita naik di momen itu badannya lagi melawan virus. Jadi sebenarnya kita harus agak berteman dengan demam," jelas dr. Miza, mengutip video YouTube Nikita Willy Official, Senin 8 Januari 2024.
Terutama pada anak-anak, demam pastinya sangat dikhawatirkan oleh setiap orang tua. Biasanya, tubuh bisa dikatakan demam jika suhu badan lebih dari 37,5 derajat celcius. Pada kondisi ini, anak masih bisa dirawat sendiri di rumah dengan cara diberikan obat. Tetapi apabila suhu sudah mencapai 40 derajat celcius, maka anak harus segera dibawa ke rumah sakit.
"Kalau 40 sudah masuk kategori harus ke rumah sakit karena bisa menimbulkan emergency. Tapi sebenarnya demam itu cara badan melawan virus atau bakteri. Sebenarnya kita kasih waktu buat anak melawan virus itu," terangnya.
Ketika mendapati suhu badan anak mulai naik, orang tua dianjurkan untuk tidak panik dan memeriksakan seberapa tinggi suhu badannya. Kemudian, berikan suasana yang nyaman bagi nak sambil memantau bagaimana aktivitas mereka di suhu tersebut. Jika anak masih aktif bermain atau beraktivitas, maka cukup untuk memberikan ruang yang nyaman bagi mereka. Tetapi jika anak mulai rewel atau merasa tidak nyaman, barulah diberikan obat penurun panas.
"Demam itu untuk membuat anak jadi lebih nyaman. Kasih obat patokannya bukan pada suhu tapi dilihat keadaan anak. Kalau anak tiba-tiba tidak aktif atau mulai rewel, itu kita kasih obat demam," jelasnya.
dr. Miza mengatakan, meskipun suhu badan anak cukup tinggi hingga 38 atau 39 derajat tetapi mereka masih nyaman beraktivitas, maka seharusnya dibiarkan saja sambil terus dipantau. Itulah momen di mana sistem imun anak sedang bekerja melawan penyakit dengan cara menaikkan suhu tubuhnya.
"Kalau diukur suhu 38-39 tapi anak ngga menunjukkan ketidaknyamanan, itu tidak ada tempat untuk kita kasih obat demam karena momen itu badannya lagi perang melawan penyakit," tuturnya.
Untuk itu, dr. Miza berpesan agar setiap orang tahu bagaimana kondisi zero anak-anak, yakni di mana kondisi mereka baik-baik saja tanpa ada gejala penyakit. Sehingga, orang tua bisa menjadi yang pertama kali tahu ketika ada kondisi yang tidak beres dari anaknya saat sakit.