Apa Itu ADHD yang Diidap Fuji? Perhatikan Gejala Umum Yang Jarang Diketahui

Fuji
Sumber :
  • IG @fuji_an

JAKARTA – Fujianti Utami atau Fuji belum lama ini mengungkap tentang kondisi kesehatan mentalnya yang selama ini dirahasiakan dari publik. Secara terbuka mantan kekasih Thariq Halilintar itu mengaku memiliki masalah terkait kesehatan mentalnya yakni Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

ADHD ini diungkap Fuji menjadikannya seseorang yang suka berperilaku impulsif dan hiperaktif. Gejala ADHD ini akan membuat Fuji menjadi kesulitan untuk memusatkan perhatiannya pada satu hal dalam satu waktu. 

Fuji mengungkap akhirnya berani mengungkapkan kondisinya ini karena ia merasa gangguan mental yang diidapnya bukanlah sebuah kejelekan atau aib. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Fuji

Photo :
  • IG @fuji_an

"Jadi gue ceritain aja lah ya, kan bukan aib ini," kata Fuji, dikutip dari video TikTok @mollie.shop2, Jumat 22 Desember 2023.

Lantas apa itu ADHD yang dialami oleh Fuji? Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah suatu kondisi yang mempengaruhi perilaku orang, demikian seperti dikutip dari laman NHS.

Orang dengan ADHD dapat tampak gelisah, mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi dan mungkin bertindak berdasarkan dorongan hati.

Gejala ADHD cenderung diperhatikan pada usia dini dan mungkin menjadi lebih terlihat ketika keadaan anak berubah, seperti ketika mereka mulai sekolah. Sebagian besar kasus ADHD didiagnosis ketika anak-anak berusia di bawah 12 tahun, tetapi kadang-kadang didiagnosis di masa kanak-kanak.

Mental Health

Photo :
  • pixabay

Terkadang ADHD tidak dikenali ketika seseorang masih kecil, dan mereka didiagnosis kemudian sebagai orang dewasa.

Gejala ADHD dapat membaik seiring bertambahnya usia, tetapi banyak orang dewasa yang didiagnosis dengan kondisi tersebut pada usia muda terus mengalami masalah.

Orang dengan ADHD mungkin juga memiliki masalah tambahan, seperti gangguan tidur dan kecemasan. Di sisi lain, terkait penyebab pasti ADHD tidak diketahui, tetapi kondisinya telah terbukti berjalan dalam keluarga.

Penelitian juga telah mengidentifikasi sejumlah kemungkinan perbedaan di otak orang dengan ADHD jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

ilustrasi mental health

Photo :
  • vstory

Faktor-faktor lain yang disarankan sebagai berpotensi memiliki peran dalam ADHD termasuk:

  1. Lahir prematur (sebelum minggu ke 37 kehamilan)
  2. Memiliki berat lahir rendah
  3. Merokok atau alkohol atau penyalahgunaan narkoba selama kehamilan
  4. ADHD dapat terjadi pada orang dengan kemampuan intelektual apa pun, meskipun lebih sering terjadi pada orang dengan kesulitan belajar.

Ilustrasi gangguan kepribadian, gangguan mental.

Photo :
  • Pixabay/Maialisa

Pengobatan

Untuk anak-anak dengan ADHD, meskipun tidak ada obatnya, ADHD dapat dikelola dengan dukungan pendidikan yang sesuai, saran dan dukungan untuk orang tua dan anak-anak yang terkena dampak, di samping obat-obatan, jika perlu.

Untuk orang dewasa dengan ADHD, obat sering menjadi pengobatan pertama yang ditawarkan, meskipun terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif (CBT) juga dapat membantu.

Kapan harus cari bantuan?

Banyak anak melewati fase di mana mereka gelisah atau lalai. Ini seringkali sepenuhnya normal dan tidak berarti mereka memiliki ADHD.

Akibat Salah Sangka, Fuji Ditegur Ibunda Lantaran Buat Konten Cium Kucing

Tetapi Anda harus mendiskusikan kekhawatiran Anda dengan guru anak Anda, koordinator kebutuhan pendidikan khusus sekolah mereka (SENCO) atau GP jika Anda berpikir perilaku mereka mungkin berbeda dari kebanyakan anak seusia mereka.

Ini juga merupakan ide yang baik untuk berbicara dengan dokter umum jika Anda sudah dewasa dan berpikir Anda mungkin memiliki ADHD, tetapi tidak didiagnosis dengan kondisi tersebut sebagai seorang anak.

Viral Resep Ayam Goreng ala Itsfrydays di TikTok, Bikin Fuji Ketagihan hingga Nambah Berkali-kali!
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan.

Veronica Tan Sebut Ekonomi Perempuan Tak Terjamin Jadi Penyebab Masalah Mental Health hingga Bullying

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (WamenPPPA), Veronica Tan bahwa masalah mental health ini bukan sesuatu yang tiba-tiba diturunkan.

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024