ASI Eksklusif Bisa Selamatkan Bayi dan Ibu dari Kanker dan Diabetes Tipe II

Ilustrasi ibu menyusui.
Sumber :
  • Pexels/Wendy Wei

JAKARTA – Menyusui secara ekslusif diketahui memiliki beragam manfaat. Dalam sebuah jurnal yang dikeluarkan oleh Walters at el 2016 ibu yanng menyusui anak secara eksklusif dapat mengurangi risiko kematian pada anak lebih dari 5 ribu.

BSILHK Ajak Ratusan Siswa Belajar tentang Industri Susu, Lingkungan, dan Konservasi Air

Tak hanya itu saja, masih dalam publikasi itu memberikan susu secara eksklusif juga dapat mencegah risiko kematian pada ibu hingga 1.000 orang.

"Karena menyusui sangat penting bagi jiwa ibu dan bayi maka harus dilindungi. Berdasarkan studi yang dilakukan secara konsisten banyak halangan menyusui tapi pemasaran susu formula dan produk pengganti ASI itu luar biasa menjadi tantangan yang makin jor-joran. Makaya perlu kita jaga," kata Pendiri Pelanggaran Kode, Irma Hidayana dalam virtual conference, Kamis 21 Desember 2023. 

Takut Kematian Menjadi Alasan Paula Verhoeven Mantap Berhijab

Lebih lanjut diungkap Irma bahwa dalam studi ilmiah yang sudah terbukti dengan jelas bahwa menyusui secara eksklusif dapat mencegah angka stunting di Indonesia. 

Kegiatan Tukar Sampah Jadi Susu, Berikan Peluang bagi Warga Menukar Botol Plastik Bekas

Sementara itu, Nutrition Spesialis UNICEF Indonesia,  Sri W Sukojo juga menyebut bahwa menyusui optimal berpotensi untuk menyelamatkan kehidupan 8.039 balita di Indonesia setiap tahunnya. 

Dengan menyusui secara optimal dapat mencegah 4.282 kematian ibu di Indonesia setiap tahunnya karena kanker payudara dan kanker ovarium dan diabetes tipe II. 

"Menyusui optimal juga dapat menyelamatkan pengeluaran keluarga Indonesia sebesar 598,6 juta dolar untuk pembelian susu formula setiap tahunnya," katanya.

Diungkap Sri bahwa rekomendasi dari UNICEF dan WHO untuk menyusui optimal itu antara lain inisiasi menyusui dini. Kata Sri inisiasi menyusui dini harus langsung menempelkan langsung ke dada ibu segera setelah lahir selama minimum satu jam sebagai inisiasi untuk bayi menyusu awal.

IMD ini kata Sri bisa berpotensi menurunkan risiko kematian bayi atau neonatal hingga 22 persen. Namun sayangnya, data dari BPS  hanya 60 persen saja yang bisa langsung IMD usai melahirkan di fasilitas kesehatan di Indonesia.

Kedua, menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan tanpa pemberian makanan dan minuman lain, melainkan hanya ASI saja.

Namun sayangnya berdasarkan data 2017 pemberian ASI mengalami penurunan.

"2017 masih terdapat kesenjangan bayi berusia 6 bulan hanya dapatkan ASI saja. Di tahun 2017 asi eksklusif alami penurunan dari bulan pertama sampai bulan keenam, terjadi kesenjangan untuk bayi dapatkan hak dan keuntungannya. Riskesdas 2018 IMD dan ASI Eksklusif 6 bulan alami penurunan 2018-2021," jelas dia.

Ketiga, pemberian makanan pendamping ASI mulai usia enam bulan dan tetap terus menyusui hingga dua tahun atau lebih.

Keempat, menyusui sesuai keinginan bayi, siang dan malam (on demand). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya