Marah ke Anak, Lantas Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
- Pixabay/ Goumbik
JAKARTA – Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia menghadapi peningkatan kasus kekerasan terhadap anak. Fenomena ini tidak hanya menjadi sorotan di media massa, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Kekerasan pada anak bisa berbentuk fisik, emosional, seksual, atau penelantaran. Permasalahan ini memerlukan pemahaman yang mendalam serta tindakan preventif dan kuratif dari berbagai pihak, khususnya orangtua. Scroll lebih lanjut ya.
Lantas apa yang harus dilakukan orangtua ketika marah kepada anaknya. Beberapa pendapat mengatakan untuk memendamnya, namun disanggah dengan pendapat lain yang mengatakan memendam emosi bisa menimbulkan stres. Lantas apa kata ahli?
Dalam acara Hidup Sehat tvOne yang disiarkan pada Senin, 18 Desember 2023, dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ menyebut amarah merupakan sesuatu yang alami. Namun sebagai orangtua, peru menyadari seperti apa menyikapi amarah tersebut.
"Amarah itu emosi natural dan alami, validasi saja, 'ok saya sedang marah'," ucapnya.
"Kedua ventilasi, ekpresikan amarah dengan hal positif, jurnaling, sharing dengan pasangan, dengerin musik yang related dan berlatih regulasi emosi. Grounding, relaksasi," sambungnya.
Namun ketika hal itu semua sudah dilakukan dan amarah tidak kunjung reda, ada baiknya meminta bantuan profesional.
"Saat semua itu sudah dikerjakan tapi amarah tak bisa terkontrol, segera konsultasi ke profesional," ujar Lahargo.
Kekerasan terhadap anak adalah masalah serius yang harus diatasi dengan bijak. Langkah-langkah pencegahan dan pemahaman yang mendalam tentang cara mendidik anak tanpa kekerasan sangat penting. Dengan upaya bersama, maka dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Indonesia.