Banyak Kasus Tali Pusat Terinfeksi Kuman, Begini Cara Merawatnya dengan Benar Moms!

Ilustrasi melahirkan bayi.
Sumber :
  • Pixabay.com/cynthia_groth

JAKARTA – Sekitar 23-91 persen tali pusat tidak dirawat dengan baik sehingga terinfeksi oleh kuman staphylococcus aureus pada 72 jam pertama setelah kelahiran. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, angka kematian bayi karena infeksi tali pusat mencapai 126 ribu dari kelahiran hidup di Asia Tenggara.  

Ngotot Pengen Ketemu Nikita Mirzani, Vadel Badjideh: Gue Mau Sadarin Ibunya Lolly

Padahal, tali pusat mempunyai peranan penting menjelang kelahiran bayi. Fungsi dari tali pusat bayi adalah membawa oksigen dan nutrisi penting dari ibu ke bayi serta mengirimkan zat buangan dari bayi ke ibu melalui plasenta. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Setelah lahir, tali pusat akan dijepit dan dipotong, kemudian bayi mulai mengandalkan paru-paru dan ususnya. Oleh karena itu, perawatan tali pusat penting dilakukan sejak kelahiran bayi. 

Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok, Pria di Madina Bacok Ibu Kandungnya hingga Tewas

Merawat tali pusat berarti menjaga agar luka tersebut tetap bersih, tidak terkena kencing, kotoran bayi, atau tanah. Bila kotor, luka tali pusat dicuci dengan air bersih yang mengalir dan segera keringkan dengan kasa bersih dan kering.

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Dokter Spesialis Anak dari Primaya Evasari Hospital, dr. Desi Dewi Saraswati Sp.A, mengatakan, tali pusat yang dijepit akan tetap menempel pada pusat sebelum mengerut dan rontok selama minggu-minggu pertama kehidupan bayi (sekitar 7-14 hari). 

Dijelaskan dokter Desi, tali pusat merupakan jalan masuk utama infeksi sistemik pada bayi baru lahir, sehingga risiko infeksi tali pusat mudah dihindari dengan perawatan tali pusat yang baik.

"Selain menjaga kebersihan tali pusat bayi, salah satu cara merawat tali pusat bayi adalah dengan mengupayakan popok tetap terlipat di bagian depan agar tidak menutupi tali pusat dan terbuka terhadap udara. Hal ini perlu dilakukan karena tali pusat juga harus terkena udara sesering mungkin sehingga cepat mengering dan puput," ujar dr. Desi dalam acara Indonesia Maternity, Baby & Kids Expo (IMBEX 2023), di JCC Senayan, Jakarta, belum lama ini. 

Lebih lanjut Desi mengungkapkan, popok yang bersentuhan dengan tali pusat bayi bisa menjadi media berpindahnya bakteri dari urine atau kotoran bayi yang menyebabkan tali pusat bisa mengalami infeksi. 

"Popok berfitur belly button u-shape dapat menjadi pilihan tepat ibu untuk menjaga tali pusat tetap kering, tidak lembap dan tidak bergesekan langsung dengan popok sehingga mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat," ungkapnya.

Ilustrasi popok bayi

Photo :
  • pixabay/Ajale

Berada di acara yang sama, Titi Nurmalasari, Public Relations Manager MAKUKU Indonesia, menambahkan, saat menggunakan popok bayi, ibu perlu mengusahakan agar tali pusat tidak tertutup popok, sehingga terhindar dari gesekan, urine dan tinja yang dapat menyebabkan infeksi. 

"MAKUKU menciptakan popok canggih dengan fitur Belly Button U-shape khusus newborn. Popok ini didesain dengan bentuk spot “U” di bagian perut untuk menjaga tali pusat tetap kering dan menghindari terjadinya gesekan tali pusat bayi dengan popok," jelasnya.

"Selain itu, tali pusat juga akan terhindar dari paparan urine dan tinja yang dapat memicu risiko infeksi oleh bakteri, virus maupun organisme berbahaya lainnya," sambung dia. 

Menurut Titi, di era saat ini, orangtua tidak lagi harus menggunting popok pada bagian pinggang untuk menciptakan ruang di tali pusat bayi. Karena tindakan ini juga akan berpengaruh terhadap elastisitas popok itu sendiri. 

"Oleh karena itu, teknologi Belly Button U-Shape pada popok MAKUKU yang telah tersedia di semua variannya, dapat menjadi opsi terbaik bagi ibu untuk memberikan perawatan tepat bagi newborn, khususnya bagi ibu baru yang masih membutuhkan dukungan dalam merawat Si Kecil," tutup Titi Nurmalasari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya