Susah Ajak Anak Mandi, Kenali Penyebab Tantrum yang Bikin Banyak Drama
- http://blog.safetytubs.com
JAKARTA – Rutinitas memandikan anak bukan hanya sebagai waktu untuk membersihkan tubuh dari kuman tetapi juga sebagai momen membangun kedekatan antara orang tua dan anaknya. Dengan memandikan anak, orang tua dapat membantu perkembangan si kecil sekaligus mempererat hubungan. Namun, orang tua sering kali mendapatkan kesulitan karena anak menolak untuk diajak mandi saat asik bermain atau sibuk dengan hobinya sendiri.
Menurut Journal of the American Academy of Nurse Practitioners sekitar 60% anak usia 18-48 bulan sering mengalami tantrum karena untuk menghindari sesuatu dari aktivitas yang tidak disukainya, salah satunya mandi. Salah satu faktor penyebab anak tantrum saat mandi, adalah rasa takut dingin karena air langsung menyentuh sistem sensorik mereka. Scroll lebih lanjut ya.
"Yang paling sering bikin mereka merasa takut kena air dan dingin. Jadi suhunya mengenai sensorik mereka secara langsung dan bikin takut," ujar dr. Leonirma Tengguna, Msc, Sp.A, seorang Dokter Spesialis Anak dari Klinik Miracle Healthy Mom and Kids, dalam acara talkshow bersama Cessa di Senayan JCC, Sabtu 2 Desember 2023.
Lalu, biasanya anak-anak menolak mandi karena masuknya sampo atau sabun ke mata yang dapat menyebabkan perih. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Osaka Medical and Pharmaceutical University, sebanyak 89,3% responden pernah mengalami kejadian di mana busa sabun masuk ke mata. Hal ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman, bahkan trauma saat mandi. Solusinya adalah memilih produk sampo dan sabun yang mengandung bahan alami dan tidak perih di mata.
Dalam perjalanan memandikan anak, orang tua wajib memiliki pengetahuan dasar tentang aturan dan tahapan yang benar. Ketidaknyamanan anak saat mandi dapat terjadi karena suatu hal yang selama ini dianggap benar oleh orang tua, namun ternyata kurang tepat, misalnya memaksa atau mengancam anak untuk mandi tanpa terlebih dahulu mengenali penyebab utama penolakan anak untuk mandi.
Untuk itu, Dokter Leonirma menyarankan agar orang tua lebih bisa mengerti posisi dan keadaan anak-anak. Saat tiba waktunya mandi dan anak-anak tengah asyik bermain, sebaiknya bicarakan kepada mereka secara perlahan dan buat aturan atau negosiasi supaya mereka paham kapan waktunya mandi. Memaksa anak dengan menggendongnya langsung justru akan membuat mereka kesal hingga tidak mau mandi.
"Kalau anak sebelumnya disuruh mandi, dia lagi asik main terus orang tuanya bukan yang soft tapi dimarahin atau diangkat gitu, itu bikin anak kesal. Di saat itu kasih spare time jadi ada negosiasi sama anak," terangnya.
"Karena kalau nego, anak merasa dihargai. Buat dia merasa nyaman jangan sampai mandi bikin dia ngga ngerasa aman," tambahnya.
Memandikan anak bukan sekedar kegiatan membersihkan diri saja, melainkan juga momen membangun ikatan emosional antara ibu dan anak. Sebagai orang tua, alangkah baiknya jika kita dapat menciptakan pengalaman mandi yang nyaman dan menyenangkan untuk si kecil.
Kesulitan mengajak anak mandi juga dirasakan oleh Zaskia Adya Mecca. Ia selalu berusaha menerapkan cara yang paling asyik supaya anak-anak menjadikan mandi sebagai momen yang menyenangkan.
"Kita sebagai orang tua harus mau mengerti terlebih dahulu kiat-kita memandikan anak yang tepat, mulai dari frekuensi, waktu, kondisi anak dan lainnya. Perhatikan dengan cermat respons anak saat mandi, apakah ada hal yang membuat anak kita tidak nyaman. Ini membantu kita agar rutinitas mandi selalu terjaga," ujar Zaskia Adya Mecca, Brand Ambassador Cessa.
"Aku pun mencari-cari kegiatan apa saja yang biasa disenangi anak-anak ku saat mandi, misalnya sambil mandi sambil curhat keseharian mereka di sekolah, atau aku ajak anak-anak mandi di garasi untuk kasih pengalaman mandi yang menyenangkan," sambungnya.