Fenomena Kasus Bunuh Diri di Kalangan Mahasiswa Jadi Sorotan, Orangtua Perlu Pahami Tanda-tandanya

Ilustrasi bunuh diri.
Sumber :
  • Pexels

JAKARTA –Niat bunuh diri di kalangan anak muda sudah masuk ke kategori clinically important. Kategori itu mengarah pada angka toleransi seriously considered suicide atau serius mempertimbangkan bunuh diri.

6 Rekomendasi Obat Batuk dan Pilek Paling Aman dan Efektif untuk Anak

"Indikasi ini diinterpretasikan perlunya intervensi penanganan masalah kesehatan jiwa lebih dari business as usual," kata Dekan FISIP UI, Semiarto Aji Purwanto ketika menyampaikan materi dalam diskusi 'Saatnya Bicara Kesehatan Jiwa' dalam rangka deklarasi Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa, di Auditorium Perpustakaan Nasional Jakarta, Selasa 14 November 2023. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Dijelaskan Aji, hasil skrining kesehatan jiwa pada mahasiswa baru FISIP UI menunjukkan niat bunuh diri tidak mengalami peningkatan polynominal. Itu artinya tidak terjadi situasi luar biasa yang mengarah ke niatan ingin bunuh diri secara masif.

Badan Gizi Nasional Angkat Suara soal Isu Pungutan Beli Wadah Program Makan Bergizi Gratis

Namun hal itu tidak mengurangi peringatan untuk memerhatikan isu kesehatan jiwa pada generasi muda. Interpretasi hasil skrining kesehatan jiwa mahasiswa baru menunjukkan keinginan bunuh diri berada di angka 10,8 persen, di bawah kategori seriously considered suicide yang dipatok pada angka 18,8 persen hingga 25,5 persen. 

Pantesan Andre Taulany Kerja Keras, Ternyata Segini Uang Jajan untuk Anaknya

"Sejak 2019, UI melakukan skrining untuk mahasiswa baru menggunakan metode self reporting quesionaire (SRQ)," kata dia lebih lanjut.

Diungkap Dekan FISIP UI tersebut, di tahun 2019 keinginan bunuh diri mencapai benturan nilai antargenerasi ditambah dampak ikutan dari revolusi teknologi digital dan sosial media menjadi pemicu tingginya kasus kesehatan jiwa. 

"Permasalahan kesehatan jiwa tidak hanya melanda Indonesia tetapi seluruh dunia. Sayangnya, isu yang sudah menjadi perhatian global itu belum terlalu menjadi fokus di Indonesia," katanya.

Diungkapnya, solusi atas benturan nilai antargenerasi itu dapat dijembatani dengan sesering mungkin dilakukan dialog antargenerasi. Perubahan sikap, perilaku, dan cara pikir generasi muda saat ini sangat dipengaruhi revolusi teknologi dan informasi, termasuk di dalamnya sosial media. 

"Perubahan pengaruh inilah yang sering kali tidak dipahami generasi yang lahir sebelumnya," kata dia. 

Ilustrasi wanita menangis.

Photo :
  • Pexels/Kat Jayne

 Hal yang Perlu diperhatikan Orangtua di Sekitar Korban

Di sisi lain, psikiater dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr.dr. Thjin Wiguna, Sp.KJ (K) ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orangtua dan pendidik di lembaga pendidikan. Salah satunya bisa mengenali perubahan sikap drastis pada anak tersebut.

“Saya selalu bilang pada orangtua atau guru ada perubahan perilaku yang drastis harus dideteksi apapun bentuknya. Guru akan melihat anak setiap hari orangtua berhadapan dengan anaknya setiap hari kalau mereka bisa melihat adanya perubahan kecil saja,” kata dia.

Ketika sudah melihat adanya perubahan signifikan pada anak tersebut, Thjin mengungkap pentingnya membuka komunikasi dengan anak tersebut. Tetapi perlu ditekankan komunikasi tidak boleh mengarah pada penghakiman pada anak tersebut.

“Mungkin orangtua bisa mulai bertanya berkomunikasi secara efektif bukan menjudge 'kamu kok berubah' itu kan judgement, tapi bisa ditanya 'ada apa kok ibu liat kamu berubah ada yang bisa ibu bantu ga?' Jadi dengan membuka suatu komunikasi akan membuat anak-anak merasa menjadi jauh melihat adanya concern dari orangtua sehingga bisa adanya keterbukaan pada ke orangtua,” kata dia.

Hal serupa juga bisa dilakukan oleh rekan-rekan di sekitar anak tersebut.

“Sama dengan teman-teman kalau kita melihat ada perubahan tentu ada sesuatu, kita bisa nanya tapi tidak judge. Dengan demikian, bisa merasa nyaman membuka komunikasi efektif,” tutupnya.

Artikel ini tidak untuk menginspirasi dan diimbau Anda tak menirunya. Jika Anda merasakan gejala depresi, permasalahan psikologi yang berujung pemikiran untuk melakukan bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu Anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya