Anak Usia 8-11 Tahun Paling Kritis Terhadap Masalah Gigi Permanen, Ini Penyebabnya Menurut Dokter

Ilustrasi anak menyikat gigi.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel

VIVA Lifestyle – Survei SKRT-SKN mengungkapkan bahwa penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama untuk 10 penyakit yang dikeluhkan masyarakat Indonesia dengan prevalensi 61 persen. Tak hanya itu, diketahui bahwa kelompok usia sekolah merupakan usia yang paling rentan terkena masalah kesehatan gigi dan mulut.

Bau Mulut Mengganggu? Inilah 10 Cara Alami yang Dijamin Ampuh

Dr.drg. Hananto Seno, Sp BMM(K),MM, FICD, Ketua International College of Dentists (ICD) Section XV Region 38 Indonesia, mengungkapkan bahwa anak usia 8-11 tahun merupakan kelompok usia yang paling kritis terhadap masalah gigi permanen.

7 Cara Merapatkan Gigi yang Renggang agar Senyum Semakin Menawan

“Anak usia 8-11 tahun merupakan kelompok usia yang kritis terhadap terjadinya masalah gigi permanen, karena usia tersebut adalah masa transisi pergantian dari gigi susu ke gigi permanen,” katanya dalam keterangannya, Rabu, 25 Oktober 2023.

Ia juga menambahkan bahwa sebanyak 89 persen anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut.

Kesehatan Gigi Anak, Kunci untuk Tumbuh Kembang dan Kepercayaan Diri yang Lebih Baik

Ilustrasi dokter gigi

Photo :
  • Pixabay

Dengan demikian, ia melanjutkan, tindakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut pada masyarakat, dalam hal ini anak-anak usia sekolah merupakan tindakan yang sangat penting.

Menyikat gigi merupakan salah satu cara mudah untuk mencegah dan mengurangi angka masalah kesehatan gigi dan mulut ke depannya,” ucap Hananto.

Hal ini pun membuat salah satu merek oral care Indonesia, yakni Formula bersama International College of Dentists (ICD) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar aksi sosial edukasi dan pengobatan gigi dan mulut gratis di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada 12-14 Oktober 2023. Bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

Ilustrasi anak menyikat gigi.

Photo :
  • Freepik/mdjaff

Sekitar 10.000 pelajar yang berasal lebih dari 39 sekolah dasar se-kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengikuti acara Bakti Sosial Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang diadakan oleh International College of Dentists (ICD) Section XV Region 38 Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Kuningan.

“Melanjutkan komitmen Formula, produk oral care asli Indonesia, untuk mengurangi masalah gigi dan mulut di Indonesia, kami bersama ICD dan PDGI dan Pemerintah Kabupaten Kuningan menggelar bakti sosial di Kabupaten Kuningan,” ujar Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care).

ilustrasi gigi

Photo :
  • Pixabay

Tahun lalu, pihaknya melakukannya di pulau Lombok, dengan peserta sekitar 5.000 pelajar, dan tahun 2023 di Kabupaten Kuningan ini mereka menargetkan 10.000 pelajar dan 5.000 masyarakat umum.

“Untuk mengedukasi para pelajar ini kami menggunakan metode “Eggsperimen”, sebuah kegiatan eksperimen sederhana yang mudah dipahami oleh semua kalangan untuk menunjukkan pentingnya melakukan perawatan gigi secara rutin dan dengan benar,” tambahnya.

Kegiatan yang diresmikan oleh Bupati Kuningan, H. Acep Purnama, SH., MH diadakan di tiga lokasi yaitu Kantor Bupati Kuningan, Kantor Camat Luragung, dan area wisata Waduk Darma.

ilustrasi gigi.

Photo :
  • pixabay/pexels

Formula sebagai produk perawatan gigi dan mulut asli Indonesia sudah sejak lama berkontribusi untuk mengedukasi dan merawat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

“Tahun 2023 kami kembali menggiatkan edukasi kesehatan gigi dan mulut terutama kepada para pelajar dengan metode “Eggsperimen”, bermula pada saat peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional di tahun ini kami terus bergerak melakukan edukasi menjangkau sejumlah pelajar di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Kuningan, Solok, Malang dan Palembang,” pungkas Harianus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya