Viral Video Bocah Naik Atap Rumah Terinspirasi Tontonan Kartun
JAKARTA –Belum lama ini sebuah video viral di media sosial. Dalam video tersebut, seorang ibu nampak bingung mencari keberadaan putranya yang masih balita setelah orang tuanya sadar putranya itu tidak ada.
Firsialda, pengunggah video tersebut mengungkap bahwa dia sempat melihat putranya naik ke lantai atas di rumah orang tuanya. Dia berpikir bahwa putranya akan bermain dengan omnya yang kamarnya berada di lantai atas. Namun ternyata putranya tidak berada bersama omnya itu.
"Lagi main di rumah Oma panik serumah Natnat ilang. Aku liat banget dia naik ke lantai atas. Aku pikir mau main sama om di kamarnya. Tapi waktu disamperin enggak ada, panik banget, banget mau nangis," tulis keterangan video yang diunggah di akun media sosialnya.
Dia dan suaminya sendiri sudah berlari mencari ke seluruh isi rumah. Dia bahkan sempat ketakutan akan kejadian buruk yang terjadi dengan putranya itu.
Usut punya usut ternyata putranya itu naik ke atap rumah neneknya sendiri. Dia baru tau anaknya berada di atap setelah putranya menangis.
"Alhamdulillah dia nangis jadi aku bisa denger suara dia kalau dia enggak nangis aku enggak akan tau dia bisa ada di atas situ," tulis dia lebih lanjut.
Suami Firsialda kemudian menaiki atap genteng yang tinggi itu dan langsung menggendong putranya. Setelah turun, dia kemudian menanyakan alasan mengapa putranya bisa sampai ada di atas atap rumah neneknya yang begitu tinggi.
Ternyata usut punya usut, putranya itu terinspirasi dari video kartun ayam yang sering ditontonnya.
"Dia naik ke atas sini sendiri, ini bener-bener tinggi banget dan bahaya. Setelah interogasi dia mau ketemu ayam di atas. Karena menurut dia setiap atap rumah pasti ada ayamnya," tulis dia lebih lanjut.
"Emang ada apa di atas?," tanya wanita tersebut.
"ada ayam," kata putranya itu.
Ayam yang menjadi tontonannya itu memang terlihat berada di atap rumah, berloncat dan memandang matahari terbit dari atap rumah tersebut.
"Dia suka banget lagu ini, ternyata nonton hal yang kita anggap 'aman' juga tetap bisa menjadi membahayakan buat imajinasi anak," tulis dia.