Indonesia Masuk Negara Paling Rawan Bencana, IDAI Imbau Orangtua Ajarkan Ini ke Anak

Ilustrasi ibu dan anak atau parenting.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Parenting –Berdasarkan laporan World Risk Report 2022 yang dirilis Bündnis Entwicklung Hilft dan IFHV of the Ruhr-University Bochum, ternyata Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia.

Polisi Cek Kondisi Anak 9 Tahun Usai Dianiaya dan Dipaksa Minum Miras oleh 4 Pria di Tangerang

Bukan tanpa sebab, Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng. Adanya pergerakan lempeng ini membuat Indonesia sangat rentan terkena bencana alam, khususnya di bidang geologi seperti gempa bumi tektonik, tsunami, hingga erupsi gunung berapi. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Melihat ancaman bencana yang kapan saja bisa terjadi, Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkap penting bagi orangtua untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk mengajarkan anak untuk mandiri sehingga tahu apa yang harus dilakukannya ketika berada di situasi bencana. 

PBB: Kematian Anak Palestina akibat Dibunuh Tentara Israel di Tepi Barat Naik Tiga Kali Lipat

"Anak dilatih mandiri, sehingga tau apa yang harus dilakukan," kata spesialis anak, dr. I Nyoman Arie Purwana, M.Sc, Sp.A (K) dalam virtual conference, Rabu 20 September 2023.

KPAI Sebut Anak-anak Rentan Jadi Objek Politik Selama Tahapan Pilkada 2024

Lebih lanjut, orangtua juga harus sudah mempersiapkan tas siaga bencana yang berisi air minum, makanan ringan, masker, uang, surat-surat berharga, alat pertolongan pertama, pluit, senter dan sebagainya. Hal ini sebagai upaya mengurangi dan mencegah risiko akibat bencana. 

"Tas bencana ini dipersiapkan untuk 2-3 hari, kenapa? Karena dua tiga hari sudah datang pertolongan. Dengan adanya tas ini, diharapkan tidak akan terjadi perburukan keadaan," katanya lebih lanjut. 

Arie juga mengungkap ada beberapa persiapan lainnya yang perlu diperhatikan orangtua. Seperti melakukan latihan bagaimana berlindung ketika terjadi gempa, bagaimana cara mereka melindungi diri mereka, seperti merunduk, cara melindungi kepala sampai setidaknya gempa tersebut berhenti. Hingga tahu kapan harus keluar rumah atau gedung sekolah atau pertokoan.

Orangtua juga harus tahu risiko-risiko apa saja yang bisa terjadi ketika mengunjungi suatu tempat atau daerah. Hal ini meliputi jalur-jalur mana saja yang harus dilewati atau akses mana yang harus dilewati ketika terjadi musibah seperti kebakaran. 

Selain itu, penting juga untuk selalu menyimpan nomor telepon darurat saat berada di situasi bencana. Seperti nomor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemadam kebakaran, kantor polisi dan sebagainya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya