Mengenal 10 Ciri Autis pada Anak, Benarkah Salah Satunya Speech Delay?

Ilustrasi anak autis
Sumber :
  • Pixabay/Mohamed_hassan

VIVA – Anak-anak yang menyandang autisme seringkali memiliki ciri-ciri yang khas dalam perilaku dan interaksi sosial. Ketika mengamati anak-anak dengan autisme, beberapa ciri yang umum dapat diidentifikasi.  Anak yang terlambat bicara atau speech delay biasanya dikaitkan dengan autis, benarkah? Pada kali ini akan dibahas mengenai ciri-ciri anak autis yang mungkin belum banyak diketahui. 

UNRWA Sebut Pelarangan oleh Israel Rampas Hak Belajar Anak-anak Palestina

Ciri-ciri anak autis di bawah ini disebutkan oleh Patricia Vicka, Content Creator Parenting berdasarkan pengalaman dari sang anak yang juga termasuk anak autis dan diunggah melalui akun YouTube Arlo and Family. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya. 

1. Belum bisa menunjuk di usia 1,5 tahun

Kimberly Bongkar Sikap Asli Edward Akbar, Tak Bisa Ngaji hingga Tak Pernah Puasa Ramadhan

Ilustrasi popok bayi

Photo :
  • pixabay/Ajale

Ciri-ciri yang pertama adalah anak belum bisa menunjuk hingga usianya 1,5 tahun. Umumnya seorang anak yang normal itu sudah mulai bisa menunjuk di usia 1 tahun, bahkan setelah usianya 1,5 tahun anak juga sudah bisa berbicara beberapa kata. Tapi di anak autis, kegiatan menunjuk menjadi suatu kegiatan yang sulit untuk mereka lakukan. 

Bantah Rebut Anak, Baim Wong Singgung Dosa

2. Minim kontak mata

Ilustrasi bayi/anak/parenting.

Photo :
  • Freepik/bristekjegor

Jadi, ketika seorang anak bertemu dengan orang atau orang yang baru biasanya anak akan melakukan kontak mata dengan orang tersebut. Atau paling tidak memperhatikan orang tersebut seperti melirik. Namun, bagi anak yang menyandang autis, mereka hampir tidak bisa melakukan kontak mata terhadap orang atau orang baru sekalipun. Hal itu karena mereka memang kesulitan untuk bisa fokus pada orang atau pada suatu benda. 

3. Senang melakukan kegiatan berulang

Ilustrasi anak

Photo :
  • flickr

Ciri selanjutnya adalah bahwa anak autis itu senang melakukan kegiatan berulang atau stimming. Misalnya anak berjalan bolak-balik tapi tidak ada tujuan atau maksud yang jelas. Ada juga yang senang buka tutup keran dan itu menjadi salah satu bentuk ekspresi mereka mengungkapkan kegembiraannya. Biasanya, mereka juga tidak bisa bermain dengan benar seperti anak normal lainnya. 

4. Melakukan kegiatan tangan berulang 

Kegiatan yang biasanya dilakukan oleh anak autis salah satunya adalah kerap melakukan kegiatan tangan berulang (flapping). Ini juga menjadi salah satu ekspresi kebahagiaan pada si anak atau terkadang juga menjadi ekspresi rasa takut, cemas dan rasa tidak nyaman. 

5. Tidak mengerti cara memainkan suatu benda

Ilustrasi anak main pasir

Photo :
  • Pixabay

Biasanya anak yang normal akan mengeksplor mainan yang akan dimainkannya atau langsung mengerti saat dijelaskan, namun, anak autis akan menatap mainan itu dan tidak memainkannya seperti anak-anak normal. Sebagai contoh saat main mobil-mobilan, mereka akan membalikkan mobil-mobilan tersebut dan memutar rodanya secara berulang meski sudah diberitahu bagaimana cara memainkannya. 

6. Suka menyusun barang

Biasanya anak yang autis itu suka menyusun barang baik ke samping, lurus ke depan dan ke belakang, melingkar atau setengah lingkaran, X atau T pokoknya ada pola tertentu. Biasanya juga saat menyusun ke samping itu rapi, misal disesuaikan dengan warna meski tidak pernah diajarkan sebelumnya. Kemudian, saat susunannya digeser atau berantakan, mereka bisa marah dan langsung memperbaikinya lagi. 

Selain itu, mereka juga akan kesulitan untuk menyusun barang ke atas, pdahal normalnya anak usia 2 tahun sudah bisa menyusun benda dengan tiga susun ke atas. Tapi, mereka paling tidak hanya bisa menjadi dua susun saja. 

7. Suka bicara dan tertawa sendiri

Ilustrasi gigi balita

Photo :
  • pixabay/mojpe

Jadi, ketika tidak ada orang mereka suka bicara sendiri bukan ingin bicara ke orang lain. Hal itu dilakukan dengan bahasa bubbling atau ke mana-mana bicaranya. Padahal, umumnya anak-anak yang normal meski sering bicara sendiri, namun mereka bicara seperti dengan teman imajinasinya. 

8.Terlambat dalam bicara (Speech Delay)

Ilustrasi Balita

Photo :
  • Pixabay/ PublicDomainPictures

Anak autis umumnya memang agak sulit untuk berkomunikasi dan sulit bersosialisasi. Jadi, cara mereka merekam suara atau kata-kata itu berbeda dengan anak yang normal. Maka dari itu dibutuhkan waktu dan usaha yang lebih untuk membuat si anak mau bicara dan mengerti bahasa. 

9.  Susah bersosialisasi

Ciri selanjutnya adalah mereka susah bersosialisasi dengan orang-orang. Cara otaknya memproses saat berkomunikasi dengan orang-orang itu berbeda dari anak-anak normal pada umumnya. Anak autis itu ada yang bisa berkomunikasi secara non verbal atau tidak ada kata-kata, tapi ada juga yang tidak bisa 

10. Susah menengok ketika dipanggil

Anak yang autis juga akan susah menengok saat namanya dipanggil. Sehingga harus berkali-kali untuk memanggilnya. Bahkan, terkadang pundak mereka juga harus ditepuk dulu atau pegang tubuhnya dan arahkan  ke arah muka kita yang memanggilnya baru dia mau menengok. 

Susah menengok saat dipanggil bukan berarti mereka tidak mendengar, tapi karena mereka memang tidak bisa fokus sehingga tidak paham jika dirinya sedang dipanggil. Di beberapa anak autis, mereka juga tidak paham perintah, tidak paham makna yang kita ucapkan 

Namun, tidak semua anak autisme memiliki ciri-ciri seperti yang telah disebutkan di atas. Karena yang namanya autism spectrum disorder itu masuk ke dalam ranah spectrum, artinya memiliki gejala yang berbeda pada tiap anak sehingga tidak bisa disamakan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya