Sarapan Jadi Salah Satu Kunci Penting Mencegah Anak Stunting

Ilustrasi ibu dan anak/parenting.
Sumber :
  • Freepik/lookstudio

VIVA LifestyleSarapan seringkali terlupakan dan belum menjadi kebiasaan bagi anak-anak Indonesia. Padahal sarapan sangat penting sebagai bekal energi tubuh untuk beraktivitas seharian sehingga memerlukan asupan makanan yang sehat dan bergizi.

Resmikan RS, Titiek Soeharto: Kesehatan Ibu yang Baik Akan Lahirkan Generasi Unggul

Seringkali anak-anak tergesa-gesa untuk segera beraktivitas atau pergi ke sekolah sehingga tidak sempat sarapan untuk memenuhi kebutuhan gizinya, termasuk energi. Apabila kebutuhan energi saat sarapan tidak terpenuhi akan berdampak pada fungsi memori anak terhadap pelajaran di sekolah.

Kreatif! Orang Tua Ini Bikin Bioskop di Rumah Untuk Anaknya, Warganet: Seru Ya Keluarga Harmonis

Biasanya anak kurang bisa berkonsentrasi saat belajar karena otaknya tidak mendapatkan cukup energi. Selain itu, akan mempengaruhi pertumbuhan dan status gizi anak.

Data Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 menunjukkan dari 25.000 anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi terdapat 47,7 persen anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan.

4 Perbedaan Pneumonia pada Anak dan Dewasa, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.

Photo :
  • Freepik/freepik.diller

Bahkan, 66,8 persen anak sarapan dengan kualitas gizi rendah atau belum terpenuhi kebutuhan gizinya terutama asupan vitamin dan mineral.

Menyadari kebutuhan orang akan menu sarapan yang cepat dan bergizi, kini banyak produk makanan instan yang bisa menolong para orang tua yang sibuk namun tetap ingin memastikan sang buah hati mendapatkan sarapan yang ideal setiap harinya.

Bicara sarapan, bubur menjadi salah satu menu makan pagi yang digemari di Tanah Air. Itulah sebabnya, produk Super Bubur menjadi solusi sarapan bergizi yang telah dihadirkan perusahaan produsen makanan dan minuman Mayora.

Super Bubur merupakan bubur instan yang mudah diperoleh dan terjangkau, sangat cocok dijadikan sarapan di pagi hari yang bisa disajikan secara cepat dan lebih bergizi. Pembuatannya yang praktis, yakni hanya perlu waktu dua menit dengan menuangkan air panas, aduk, lalu tambahkan bumbu dan topping, memungkinkan anak-anak juga melakukannya sendiri, tentunya dengan pengawasan orang tua.

Ilustrasi ibu dan anak/parenting.

Photo :
  • Freepik/bristekjegor

Produk ini juga diklaim bergizi karena terbuat dari beras asli kualitas terbaik, tanpa bahan pengawet dan pewarna, serta mengandung vitamin A, B1, B2, B6 dan B12. Juga bisa menjadi sumber energi alami yang baik, aman dan nyaman untuk pencernaan juga untuk dikonsumsi setiap hari.

Inovasi produk tersebut pun baru-baru ini mendapat apresiasi. Produk unggulan Super Bubur Buryam dan Super Bubur Rasa Soto berhasil meraih Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi pada acara International Symposium Food & Nutrition, Expo, and Awards (ISFANEA) 2023, yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan), berkolaborasi dengan Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).

Penghargaan itu diserahkan oleh Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia Prof. Dr. Hardinsyah MS.

“Produk ini layak mendapat pengakuan dan penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi sebagai bubur instan yang mudah diperoleh dan terjangkau, mengandung vitamin A, B1, B2, B6 dan B12 serta turut mendukung upaya perbaikan gizi,” ujar Prof. Hardinsyah, dalam keterangannya, Rabu, 2 Agustus 2023.

Dukungan produk terhadap upaya perbaikan gizi masyarakat juga dilakukan melalui inovasi program Gerakan Edukasi Gizi dan Makan Bubur Bergizi untuk Pencegahan Stunting (Gema Bugizi Penting). Melalui program ini, brand tersebut berkontribusi membantu mengatasi masalah stunting dan gizi buruk pada balita dan anak-anak yang tengah menjadi perhatian serius dari pemerintah.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%. Angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen, sementara standard Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah 20 persen.

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.

Photo :
  • Freepik/freepik

“Penghargaan ini diberikan mengingat Gema Bugizi Penting merupakan Gerakan Edukasi Gizi Seimbang disertai makan bubur bergizi di 100 Posyandu, PAUD dan taman kanan-kanak dalam upaya perbaikan gizi dan cegah stunting,” ucap Prof. Hardinsyah.

Prof. Hardinsyah berharap agar penghargaan seperti ini bisa menjadi motivasi bagi banyak pihak untuk ikut memberikan kontribusi bahkan menjadi teladan, dari mulai institusi pemerintahan, kalangan industri, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bahkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Melalui program ini, dilakukan sosialisasi pentingnya sarapan dan kudapan sehat dengan bubur, telur, sayur, yang bergizi sebagai salah satu bagian dari pesan Gizi Seimbang kepada dosen dan mahasiswa, ibu Balita, balita (1-4 tahun), kader posyandu, guru PAUD dan TK. Selain sosialisasi, kegiatan ini disertai sarapan atau makan kudapan sehat bersama Super Bubur Ayam dan Super Bubur Buryam, pemantauan status gizi (berat dan tinggi badan) terhadap anak/balita serta ibu sebagai bagian dari perilaku gizi seimbang dan hidup sehat.

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2023 meliputi 100 Posyandu, Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Tangerang. Target utama program ini mencakup 2.500 Ibu-ibu, dan 2.500 Balita/Anak. Sementara target antara adalah mahasiswa, dosen, kader posyandu, guru PAUD dan TK.

“Selain sehat dan bergizi karena terbuat dari beras asli dan mengandung berbagai vitamin serta tanpa bahan pengawet, kami juga memastikan agar produk ini tetap disukai oleh masyarakat, karena memiliki cita rasa tradisional seperti kuah soto dan kuah kari serta dilengkapi bahan-bahan pelengkap lainnya seperti halnya bubur ayam pada umumnya,” kata M.T Assyaukani, Marketing Director Super Bubur.

Lebih lanjutm ia mengatakan bahwa produk ini sekaligus menjadi jawaban bagi konsumen, terutama para ibu yang sering khawatir terhadap kegemaran anak-anak mengonsumsi makanan instan yang dianggap kurang sehat terutama buat pencernaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya